Kita perlu merawat planet Bumi agar tetap bisa dinikmati oleh anak cucu kita
Gabungan Lembaga swadaya masyarakat (LSM), komunitas Lingkungan serta pemuda di Maluku melakukan aksi pembagian lebih dari 1.000 anakan pohon gratis kepada masyarakat dalam peringatan Hari Bumi tahun 2022 di Maluku.
“Seperti filosofi orang Maluku tentang ‘Rumah Tua’, rumah peninggalan dari generasi sebelum ke generasi berikutnya yang harus terus dijaga dan dirawat, demikian juga kita perlu merawat planet Bumi agar tetap bisa dinikmati oleh anak cucu kita kelak di Maluku,” kata Pendiri Beta Bank Sampah, Joe Manuhuwa, di Ambon, Jumat.
Perayaan Hari Bumi tahun 2022, mengusung tema “Jaga Bumi: Katong Pung Rumah Tua”, dengan tujuan kesadaran bahwa usia planet yang sudah sangat tua, harus senantiasa dilestarikan dan dilindungi dari kerusakan alam.
Menurut dia pembagian pohon jenis rambutan, durian, gandaria dan pucuk merah kepada masyarakat merupakan upaya untuk mewujudkan lingkungan hidup yang lestari dan menumbuhkan kesadaran kritis tentang isu-isu lingkungan bagi anak-anak muda di Maluku.
“Maka kami selaku pemerhati lingkungan berfokus untuk meningkatkan kesadaran umat manusia tentang hilangnya keanekaragaman hayati dan penurunan kualitas lingkungan yang ada di Bumi. Aksi-aksi lingkungan akan semakin berdampak jika semua pihak mengambil peran sesuai kapasitasnya,” ujarnya.
Baca juga: Komunitas Lebebae gencarkan gerakan peduli lingkungan lebebae
Baca juga: Eliza Kissya, Maestro lingkungan dari Negeri Haruku
Ia berharap aksi tersebut menjadi pondasi, agar anak muda, masyarakat Maluku dan pemerintah dapat bekerjasama melakukan aksi-aksi serupa sebagai seruan untuk terus menyelamatkan lingkungan dari kerusakan.
Senada dengan Joe, pendiri Moluccas Coastal Care (MCC) Teria Salhuteru mengatakan, pemimpin Maluku harus memiliki kepekaan dan kesadaran untuk menjaga alam lewat kebijakan-kebijakan nyata yang bermanfaat langsung bagi keberlanjutan lingkungan dan masyarakat.
“Karena jika tidak, sekalipun alam kita kaya, alam kita tetap tidak bernilai, sebab kita sendiri tidak dapat memberi nilai terhadap kekayaan alam yang kita miliki,” kata Teria.
Ibarat Maluku dan seluruh kekayaan alamnya adalah rumah, lanjut Teria,maka pemimpin dan masyarakat Maluku adalah tuan rumahnya. Jika tuan rumah tidak mempunyai kepedulian untuk menjaga rumah, maka rumah akan rusak, kotor dan tidak bernilai.
“Tuan rumah harus punya aturan main untuk menjaga rumahnya agar tetap bersih, nyaman, aman dan bernilai,” pungkasnya.
Setiap tanggal 22 April, para pemerhati lingkungan di seluruh dunia merayakan Hari Bumi yang mana Planet Bumi diperkirakan berusia sekitar 4,54 milyar tahun (National Geographic).
Pendukung kegiatan adalah Moluccas Coastal Care, Beta Bank Sampah, Trash Hero Ambon, The Mulung, Yayasan Econusa, BPDASHL Waeapu Batu Merah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Selain di Kota Ambon, aksi serupa juga dilaksanakan di beberapa titik di Kepulauan Banda oleh relawan Moluccas Coastal Care.
Baca juga: Program "Kalesang Kota" digelar musisi hip-hop Ambon melalui baksos
Baca juga: Tugu Adipura pengingat masyarakat Ambon untuk menjaga lingkungan
Pewarta: Winda Herman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022