Salah seorang pengguna ruang laktasi, Pipi, mengatakan fasilitas ruang laktasi di tempat-tempat umum, termasuk di Terminal Kalideres yang sedang ramai dipadati pemudik, sangat penting, tidak hanya untuk memberikan privasi, tetapi juga rasa nyaman kepada ibu yang menjalani kewajiban untuk memompa ASI atau menyusui anaknya.
Baca juga: Mudik bawa bayi? Ada ruangan menyusui bayi di Stasiun Rangkasbitung
“Sangat terbantu, apalagi di tempat umum seperti ini, karena tadi anak saya juga rewel tidak mau menyusu kalau banyak orang. Jadi, saya pindah ke sini,” kata Pipi, yang akan melakukan perjalanan ke Pekanbaru, saat ditemui di Terminal Kalideres, Jakarta, Selasa.
Ruang laktasi terletak di samping pusat informasi terminal atau seberang ruang tunggu penumpang. Ruangan tersebut berukuran sekitar 4x2 meter dengan fasilitas sofa dan meja untuk mengganti popok.
Meski begitu, Pipi mengeluhkan suara bising, karena ruangan yang terletak tepat di samping parkiran bus, ditambah dengan ruangan yang sangat panas karena tidak dilengkapi AC maupun kipas angin.
“Bagus sih, tapi sayangnya panas sekali, karena tidak ada pendingin udara,” ujarnya.
Baca juga: Pemudik manfaatkan ruang laktasi di Terminal Kalideres
Baca juga: Fasilitas laktasi di Stasiun Senen harus ditambah
Jumlah penumpang yang sebagian besar merupakan pemudik terus meningkat di Terminal Kalideres. Ratusan pemudik sudah memadati ruang tunggu terminal sejak Selasa pagi dan terus bertambah hingga siang.
Pemudik mulai memadati terminal sejak Sabtu (23/4) atau H-9 menjelang Lebaran dengan jumlah pemudik 429 orang, bertambah menjadi 849 orang pada Minggu (24/4) dan 1.024 orang pada Senin (25/4).
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022