Reuters mengutip seorang narasumber yang dekat dengan isu tersebut, Rabu, EA menawarkan kerja sama eksklusif selama delapan tahun untuk hak game dan eSport kepada FIFA. Tapi, lembaga sepakbola itu tidak mau terikat secara eksklusif hanya dengan satu penerbit saja.
Sinyal kerja sama akan berakhir sudah terlihat sejak beberapa bulan belakangan. Kontrak EA dengan FIFA akan berakhir setelah Piala Dunia Qatar.
Baca juga: PC Game Pass Microsoft resmi meluncur di Indonesia
FIFA berencana menambah pendapatan, mereka menargetkan 150 juta dolar Amerika Serikat dari EA Sports. New York Times, dikutip dari Reuters, menuliskan ada perbedaan pendapat soal apa yang harus dituangkan dalam kerja sama terbaru.
Sementara EA, mereka berencana memperluas merk FIFA ke area baru seperti NFT.
EA akan meluncurkan game yang dinamai ulang menjadi "EA Sports FC" pada 2023 dengan lebih dari 300 mitra lisensi, antara lain Liga Premier, UEFA dan LaLiga.
FIFA akan membuat game sepakbola yang dikembangkan oleh studio dan penerbit ketiga. Tahun ini, mereka memberikan perpanjangan izin untuk EA Sport meluncurkan game "FIFA 23".
Baca juga: EA pertimbangkan produksi "Command & Conquer" versi remaster
Baca juga: Sejumlah tim siapkan strategi rebut tiket final Super Esport Series
Baca juga: Qualcomm dan ESL Gaming kolaborasi hadirkan ekosistem "esports mobile"
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022