• Beranda
  • Berita
  • 6.000 botol air berkah Waisak diambil dari Umbul Jumprit Temanggung

6.000 botol air berkah Waisak diambil dari Umbul Jumprit Temanggung

15 Mei 2022 13:55 WIB
6.000 botol air berkah Waisak diambil dari Umbul Jumprit Temanggung
Sejumlah biksu melakukan ritual pengambilan air di Umbul Jumprit di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. ANTARA/Heru Suyitno

Air itu sifatnya dingin, air itu sifatnya bersih,

Sebanyak 6.000 botol air berkah untuk perayaan Waisak 2566 Buddhis Era (BE) di Candi Borobudur Kabupaten Magelang, diambil dari Umbul Jumprit di Desa Tegalrejo, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Ketua II DPD Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Jawa Tengah yang juga Koordinator Waisak 2566 BE di Candi Borobudur Tanto Soegito Harsono di Temanggung, Minggu, mengatakan air berkah Waisak tersebut hari ini dibawa ke Candi Mendut untuk disakralkan.

Pada Senin (16/5) pagi air berkah Waisak baru dibawa ke Candi Borobudur bersama api dharma Waisak yang diambil dari Mrapen, Kabupaten Grobogan yang telah disemayamkan di Candi Mendut sejak Sabtu (14/5) sore.

"Nanti air berkah bisa dimanfaatkan siapa saja dalam perayaan Waisak di Borobudur," katanya.

Baca juga: 12.000 botol air berkah Waisak diambil dari Jumrit

Baca juga: Umat Buddha lakukan pengambilan air berkah Waisak


Pada ritual pengambilan air berkah di Umbul Jumprit dilakukan oleh para biksu dari sejumlah sangha secara bergantian. Sebelumnya mereka melakukan puja bakti bersama umat Buddha di altar Umbul Jumprit.

Bante Kamsai Sumano Mahathera mengatakan pengambilan air berkah dilakukan setiap tahun dalam rangkaian Tri Suci Waisak.

"Air itu sifatnya dingin, air itu sifatnya bersih, maka kehidupan sehari-hari menggunakan air. Tubuh banyak air sehingga bisa sehat, selamat," katanya usai melakukan ritual pengambilan air berkah di Umbul Jumprit.

Ia menyampaikan air berkah didoakan lebih dulu sehingga menjadi air bersih dalam tubuh.

"Air suci di sini juga didoakan supaya ini dukungan air bersih dalam tubuh dan juga Hari Waisak adalah hari suci. Jadi dua suci itu adalah alami dan Sang Buddha orang yang suci. Terdapat kesucian maka air dalam tubuh kita juga sehat, kalau air kebijaksanaan juga menjadi air suci," katanya.

Baca juga: Jelang Waisak, turis diharapkan menginap di Sarhunta Borobudur

Baca juga: Walubi dan Permabudhi akan rayakan Waisak di Borobudur

 

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022