• Beranda
  • Berita
  • Kurangi risiko bencana, Forum PRB Manggarai Barat dibentuk BPBD NTT

Kurangi risiko bencana, Forum PRB Manggarai Barat dibentuk BPBD NTT

18 Mei 2022 17:09 WIB
Kurangi risiko bencana, Forum PRB Manggarai Barat dibentuk BPBD NTT
Kordinator Rayon I Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Elfrid Saneh (kiri) saat mengikuti kegiatan pembentukan FPRB di Kabupaten Manggarai Barat, Rabu (18/5/2022). (FOTO ANTARA/HO-FPRB NTT)

Keberadaan Forum PRB di Kabupaten Manggarai Barat sangatlah penting mengingat wilayah kabupaten di ujung barat Pulau Flores itu termasuk dalam wilayah yang juga rawan terjadi bencana alam

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di Kabupaten Manggarai Barat guna mendorong peran masyarakat dalam upaya penanggulangan risiko bencana alam.

Kordinator Rayon I Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Elfrid Saneh ketika dihubungi ANTARA di Labuan Bajo, Rabu, mengatakan pembentukan forum itu di Manggarai Barat sangat penting karena wilayah itu merupakan daerah tujuan wisata super premium yang banyak dikunjungi wisata baik wisatawan asing maupun domestik.

"Pembentukan Forum PRB di Kabupaten Manggarai Barat sebagai upaya antisipasi pemerintah dalam upaya penanggulangan bencana alam," katanya.

Ia mengatakan, keberadaan Forum PRB di Kabupaten Manggarai Barat sangatlah penting mengingat wilayah kabupaten di ujung barat Pulau Flores itu termasuk dalam wilayah yang juga rawan terjadi bencana alam.

"Kesiapsiagaan masyarakat dalam penanggulangan bencana alam sangatlah penting dilakukan mengingat Kabupaten Manggarai Barat merupakan kawasan destinasi wisata super premium yang banyak dikunjungi wisatawan, sehingga peran masyarakat dalam penanggulangan bencana sangat penting " katanya.

Menurut dia FPRB terdiri dari para anggota masyarakat, tokoh-tokoh agama, para pemuda dan dunia usaha serta kalangan akademisi untuk menjadi ujung tombak pemerintah dalam upaya penanggulangan resiko bencana secara dini.

Wilayah Kabupaten Manggarai Barat sangat rawan terhadap peristiwa bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan gelombang pasang sehingga berbagai upaya edukasi tentang upaya penanggulangan bencana melalui FPRB sangat penting dilakukan, demikian Elfrid Saneh .

Baca juga: BMKG ajak masyarakat pahami peta bahaya tsunami di Manggarai Barat

Baca juga: BPBD NTT : status darurat bencana Labuan Bajo berlangsung 14 hari

Baca juga: 30 rambu di lokasi rawan longsor dipasang di Manggarai Barat-NTT

Baca juga: Dua kampung di Manggarai Barat terancam fenomena pergerakan tanah

 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022