• Beranda
  • Berita
  • Salah sebut invasi Irak, George Bush: "Maksud saya Ukraina"

Salah sebut invasi Irak, George Bush: "Maksud saya Ukraina"

19 Mei 2022 14:14 WIB
Salah sebut invasi Irak, George Bush: "Maksud saya Ukraina"
Arsip - Presiden AS George W. Bush menjawab pertanyaan setelah seorang pria melemparkan sepatu ke arahnya dalam pernyataan bersama dengan Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki di Baghdad, Irak 14 Desember 2008. (ANTARA/Reuters/Kevin Lamarque (IRAQ)/as)

Itu adalah akibat dari tidak adanya 'check and balance' di Rusia, dan keputusan satu orang untuk melancarkan invasi yang sepenuhnya tak bisa diterima dan brutal di Irak

Mantan Presiden AS George W. Bush keliru menyebut invasi Irak "brutal" dan "tak dapat dibenarkan", kemudian mengoreksi bahwa yang dia maksud adalah invasi Rusia di Ukraina.

Komentar Bush itu muncul dalam sebuah pidato di sebuah acara di Dallas pada Rabu waktu setempat, ketika dia mengkritik sistem politik Rusia.

"Itu adalah akibat dari tidak adanya 'check and balance' di Rusia, dan keputusan satu orang untuk melancarkan invasi yang sepenuhnya tak bisa diterima dan brutal di Irak," kata Bush sebelum mengoreksi dan menggelengkan kepalanya.

"Maksud saya, Ukraina."


Baca juga: Sekjen PBB bicara soal memulihkan ekspor biji-bijian Ukraina

Secara berseloroh dia menyalahkan usianya ketika orang-orang yang hadir tertawa.

Pada 2003, saat Bush menjadi presiden, Amerika Serikat memimpin invasi ke Irak karena dianggap memiliki senjata pemusnah massal yang tak pernah ditemukan.

Konflik berkepanjangan itu menewaskan ratusan ribu  rakyat Irak dan membuat banyak orang mengungsi.


Baca juga: Pertumbuhan ekonomi global terseret imbas dari perang di Ukraina

Pernyataan Bush itu dengan cepat menjadi viral di media sosial, meraup lebih dari tiga juta view di Twitter saja, setelah potongan video pidatonya diunggah oleh wartawan Dallas News.

Bush juga membandingkan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelenskyy dengan pemimpin Inggris di masa perang, Winston Churchill, seraya mengutuk Presiden Rusia Vladimir Putin karena melancarkan invasi di Ukraina pada Februari.

Sumber: Reuters


Baca juga: Kedubes AS di Ukraina kembali dibuka

Baca juga: Ukraina beri laporan bertentangan soal serangan pada kereta Rusia

Pewarta: Anton Santoso
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2022