"Daerah siklonik terpantau muncul di Samudera Hindia selatan NTT yang menyebabkan sebagian wilayah NTT masih berpotensi mengalami hujan disertai petir," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Kamis.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini cuaca di wilayah NTT selama tiga hari ke depan (2-4 Juni) 2022.
Ia menjelaskan, munculnya daerah siklonik berpotensi menyebabkan terjadinya hujan ringan hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di NTT.
Wilayah yang berpotensi terdampak di antaranya Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Lembata, Alor.
Selain itu Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Sabu Raijua, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Timur.
Agung mengimbau masyarakat di daerah-daerah tersebut agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, maupun sambaran petir.
"Jika terjadi hujan dengan durasi yang panjang maka masyarakat perlu mencari tempat berlindung yang aman terutama yang bermukim di daerah perbukitan atau curam," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan selain potensi hujan, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi angin kencang di musim kemarau yang dapat menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan di wilayah NTT.
"NTT telah memasuki musim kemarau sehingga ketika muncul titik api maka berpotensi meluas dengan cepat apalagi adanya angin kencang yang bersifat kering," demikian Agung Sudiono Abadi.
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi meluasnya karhutla di NTT sepekan ke depan
Baca juga: BMKG: Gelombang 2,5 meter berpeluang landa lima titik perairan NTT
Baca juga: BMKG: Perairan NTT masih berpeluang dilanda gelombang 4 meter
Baca juga: BMKG: Waspadai angin kencang akibat sistem tekanan rendah di NTT
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022