• Beranda
  • Berita
  • BMKG: Waspada hujan-petir di NTT akibat kemunculan daerah siklonik

BMKG: Waspada hujan-petir di NTT akibat kemunculan daerah siklonik

2 Juni 2022 14:44 WIB
BMKG: Waspada hujan-petir di NTT akibat kemunculan daerah siklonik
Ilustrasi - Sebuah pohon tumbang mengancam keselamatan pengguna jalan saat hujan deras dan angin kencang menerjang wilayah Kota Kupang, NTT.
Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai potensi hujan disertai petir di wilayah NTT akibat kemunculan daerah siklonik.

"Daerah siklonik terpantau muncul di Samudera Hindia selatan NTT yang menyebabkan sebagian wilayah NTT masih berpotensi mengalami hujan disertai petir," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Kamis.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini cuaca di wilayah NTT selama tiga hari ke depan (2-4 Juni) 2022.

Ia menjelaskan, munculnya daerah siklonik berpotensi menyebabkan terjadinya hujan ringan hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di NTT.

Wilayah yang berpotensi terdampak di antaranya Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Lembata, Alor.

Selain itu Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Sabu Raijua, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Timur.

Agung mengimbau masyarakat di daerah-daerah tersebut agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, maupun sambaran petir.

"Jika terjadi hujan dengan durasi yang panjang maka masyarakat perlu mencari tempat berlindung yang aman terutama yang bermukim di daerah perbukitan atau curam," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan selain potensi hujan, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi angin kencang di musim kemarau yang dapat menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan di wilayah NTT.

"NTT telah memasuki musim kemarau sehingga ketika muncul titik api maka berpotensi meluas dengan cepat apalagi adanya angin kencang yang bersifat kering," demikian Agung Sudiono Abadi.


Baca juga: BMKG: Waspadai potensi meluasnya karhutla di NTT sepekan ke depan

Baca juga: BMKG: Gelombang 2,5 meter berpeluang landa lima titik perairan NTT

Baca juga: BMKG: Perairan NTT masih berpeluang dilanda gelombang 4 meter

Baca juga: BMKG: Waspadai angin kencang akibat sistem tekanan rendah di NTT

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022