• Beranda
  • Berita
  • Dekan Fasilkom UI: Perlu sentuhan budaya pada teknologi

Dekan Fasilkom UI: Perlu sentuhan budaya pada teknologi

20 Juni 2022 18:56 WIB
Dekan Fasilkom UI: Perlu sentuhan budaya pada teknologi
Kepala Makara Art Center Dr. Ngatawi Al-Zastrouw ketika meninjau pelaksanaan Gelar Karta Seni Fakultas (GKF). ANTARA/Humas UI.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI), Dr. Petrus Mursanto, M.Sc menyatakan teknologi perlu diberi sentuhan seni dan budaya.

"Kesenian merupakan alat paling strategis untuk menjaga keberagaman. Kita bisa melihat seni musik yang terdiri dari beragam bunyi dan peralatan, namun semua bisa menyatu dalam harmoni yang indah," kata Dr. Petrus dalam keterangannya, Senin.

Untuk itu Fasilkom mendukung Gelar Karta Seni Fakultas (GKF) bekerja sama dengan Makara Art Center Universitas Indonesia (MAC UI), dengan tema “Merawat Keberagaman Dengan Berkesenian”.

Selanjutnya, Dr. Petrus menyatakan kegiatan itu merupakan bentuk komitmen Fasilkom untuk memberikan sentuhan seni budaya pada teknologi.

Baca juga: UI perkuat peran Indonesia dalam Presidensi G20

Baca juga: FMIPA UI-Riken Jepang kolaborasi kembangkan teknologi kompleks


Melalui sentuhan seni budaya, teknologi akan menjadi lebih indah dan menyentuh rasa sehingga lebih manusiawi. "Kita memenuhi tantangan dari MAC untuk membuktikan Fasilkom mampu mengintegrasikan seni dan teknologi," kata Dr. Petrus.

Sementara itu Kepala Makara Art Center Dr. Ngatawi Al-Zastrouw menyatakan teknologi komputer merupakan garda depan dalam pengembangan seni budaya.

Komputer tidak saja dapat menyebarluaskan karya-karya seni secara cepat dan meluas kepada masyarakat, tetapi juga dapat menjadi alat bantu yang canggih dalam menciptakan suatu karya seni.

Zastrouw juga menyatakan bahwa seni budaya adalah sarana untuk melembutkan hati dan meningkatkan kepekaan jiwa.

"Orang yang hatinya lembut dan jiwanya peka tidak akan mudah bersikap radikal, intoleran dan eksklusif, sebaliknya mereka akan menjadi orang yang toleran, moderat dan inklusif. Dengan demikian dia akan dapat merawat keberagaman," ujar Zastrouw.*

Baca juga: Sri Mulyani minta UI berkontribusi pulihkan krisis dunia lewat G20

Baca juga: Pengamat: Politik identitas sudah tidak relevan untuk Pilpres 2024

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022