"Varian BA.4 dan BA.5 klinisnya lebih ringan tapi sangat cepat menyebar. Sehingga saat ini memang menjadi atensi kita," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, Erizon Safari saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Erizon tidak menjelaskan penyebab cepatnya penyebaran virus COVID-19 varian ini. Namun demikian, pihaknya sudah melakukan beragam upaya untuk mencegah masuknya varian BA.4 dan BA.5 di Jakarta Barat.
Salah satu upayanya, yakni meningkatkan percepatan vaksinasi, terutama dosis ketiga (booster).
Menurut dia, warga yang sudah divaksin tiga kali sudah pasti memiliki kekebalan tubuh yang tinggi sehingga kecil kemungkinan terpaan COVID-19 beragam varian.
"Jadi kita anjurkan masyarakat minimal dua dosis dan 'booster' lebih baik. Secara klinis memang 'booster' yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh," kata dia.
Selain itu, dia juga mengimbau masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan (prokes) selama beraktivitas di luar rumah.
Saat ditanya temuan warga yang terpapar COVID-19 varian BA.4 dan BA.5 di Jakarta Barat, Erizon mengaku belum ada laporan masuk terkait hal tersebut.
"Apakah lokusnya di Jakarta Barat, saya belum tahu. Datanya dari provinsi," kata dia.
Berdasarkan data yang diunggah Pemerintah
Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, kasus aktif COVID-19 meningkatkan menjadi 499 kasus pada Kamis (23/6).
Dengan penambahan tersebut, tercatat total ada 7.228 kasus. Sebanyak 6.714 orang menjalani isolasi mandiri (isoman) dan 514 dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Sidak PSBB, Pemkot Jakbar tutup kantor bisnis daring langgar prokes
Baca juga: Jakbar bentuk satgas khusus tindak pengusaha tak tertib PSBB
Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022