• Beranda
  • Berita
  • Hari Keluarga Nasional jadi daya ungkit percepatan penurunan stunting

Hari Keluarga Nasional jadi daya ungkit percepatan penurunan stunting

29 Juni 2022 19:59 WIB
Hari Keluarga Nasional jadi daya ungkit percepatan penurunan stunting
Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga BKKBN Ahmad Taufik. (ANTARA/ Anita Permata Dewi)

Penting untuk mewujudkan generasi emas pada 2045

Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga BKKBN Ahmad Taufik mengatakan momentum Hari Keluarga Nasional ke-29 menjadi daya ungkit untuk menguatkan komitmen bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting.

"Momentum Hari Keluarga Nasional ke-29 tanggal 29 Juni 2022 ini dapat menjadi daya ungkit untuk keberhasilan program, menguatkan komitmen kita semua untuk bersama-sama mempercepat penurunan stunting," kata Ahmad Taufik dalam acara webinar Hari Keluarga Nasional bertajuk "Telat Segalanya" yang diikuti di Jakarta, Rabu.

Angka prevalensi stunting di Indonesia saat ini masih tinggi, yakni sebesar 24,4 persen. Namun demikian telah terjadi penurunan yang cukup baik dari angka sebelumnya yang mencapai 27 persen.

Baca juga: BKKBN Provinsi: Penurunan stunting Jateng lebih cepat dari nasional

Baca juga: Harganas 2022 tekankan gotong royong dalam mengatasi kekerdilan


Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024.

Namun demikian target tersebut bukan upaya yang mudah untuk dicapai mengingat tahun 2024 yang tidak lama lagi.

Untuk itu, kata dia, jajaran BKKBN, baik di pusat, provinsi maupun di daerah terus memanfaatkan waktu melakukan kegiatan yang berkontribusi dalam upaya penurunan stunting.

Ahmad mengatakan pentingnya komitmen seluruh lapisan, baik pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha dan media dalam mengentaskan stunting.

Dengan mengusung tema "Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting" dalam Harganas ke-29, BKKBN berupaya mengajak seluruh lapisan masyarakat terutama keluarga Indonesia secara gotong royong mencegah stunting agar anak-anak yang dilahirkan dapat tumbuh menjadi anak-anak yang sehat dan cerdas.

"Hal ini penting untuk mewujudkan generasi emas pada 2045," tambahnya.

Baca juga: BKKBN tekankan gotong royong pada program Bapak Asuh Anak Stunting

Baca juga: MenPPPA: Harganas 2022 momentum perkuat komitmen cegah stunting

 

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022