Sebanyak 14 seniman muda yang memiliki beragam latar genre musik dari berbagai daerah di Indonesia hadir Kabupaten Jayapura, Papua dalam rangka silaturahmi, apresiasi dan jejaring musik guna memperkenalkan serta mendengungkan Indonesia Bertutur 2022.Program temu seni dilaksanakan untuk lebih mengaktifkan cagar budaya
Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Selasa, mengatakan temu seni merupakan salah satu rangkaian dari festival mega event Indonesia Bertutur 2022 yang akan berlangsung di kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada September 2022 menjadi bagian dari perhelatan akbar Pertemuan Menteri-Menteri Kebudayaan G20 (G20 Ministerial Meeting on Culture).
"Kami harapkan juga akan terbangun jejaring baru di antara para seniman muda yang nantinya akan muncul dukungan terhadap satu sama lain serta menjadi salah satu jalan pembuka terciptanya pengembangan karya baru," katanya.
Menurut Ahmad, program tersebut diadakan sebagai sarana penguatan ekosistem seniman-seniman muda untuk memelihara keberlangsungan hidup kesenian nusantara sebagai peninggalan budaya Indonesia.
"Melalui kegiatan itu juga diharapkan dapat menambah wawasan dan khasanah para seniman untuk dapat mengenal warisan budaya dan sejarah yang dapat mereka manfaatkan dan diterjemahkan dalam rangka pengembangan karya seni," ujarnya.
Baca juga: Seniman temui Presiden minta kepastian izin pertunjukan seni budaya
Baca juga: Taman Budaya Kalbar pamerkan 52 karya seni lukis seniman lokal
Sementara itu, Direktur Artistik Indonesia Bertutur 2022 Melati Suryodarmo menjelaskan bahwa ajang temu seni menuju festival mega event tersebut mengutamakan peristiwa pertemuan, pertukaran dan jejaring.
"Seluruh peserta dipilih berdasarkan antusiasme mereka untuk bertemu dan berbagi pengalaman dan metode praktik mereka untuk menguatkan ekosistem seni yang mandiri dan jejaring," katanya.
Pada program itu, sebanyak 14 seniman musik muda akan berpartisipasi dalam sejumlah agenda berupa laboratorium seni, sarasehan dan diskusi, kunjungan budaya dan situs serta pertunjukan musik.
Dia mengatakan bahwa Jayapura merupakan kota ke dua pelaksanaan temu seni yang sebelumnya diadakan di Tenggarong, Kalimantan Timur selanjutnya akan diselenggarakan di dua lokasi yakni Bali dengan mengangkat tema seni tari dan Makassar yang membahas topik seni pertunjukan.
Temu seni Jayapura melibatkan 14 peserta dari berbagai provinsi dan dua fasilitator yakni maestro musik Indonesia yang telah mendapat berbagai penghargaan nasional dan internasional Sutanto atau Tanto Mendut dan Joko Suranto (Gombloh).
"Serta dua narasumber yang merupakan antropolog, praktisi, peneliti seni, dan dosen Enrico Yosi Kondologit dan Prof. DR. Djohan Salim bekerja sama dengan komunitas seni lokal yang berperan penting untuk merancang pelaksanaan Temu Seni Action Papua," ujarnya.
Sebanyak 14 musisi muda Indonesia yang turut serta dalam temu seni antara lain Wahyu Thoyyib Pambayun, Rani Jambak, Halida Bungan Fisandra, Sraya Murtikanti, I Gede Yogi Sukawiadnyana, Presley Talaut, Christian Setyo Adi, Melfritin Waimbo, Yudhi Kalwa, Bastian Marani, Purwoko Ryan Ajayanto, Sri Hanuraga, Ana Adila Putri dan Yuddan Fijar SugmaTimur.
Dia menambahkan temu Seni Musik menjadi topik utama yang akan diangkat pada pelaksanaan di Jayapura karena mengingat bahwa seni musik di Indonesia perlu diperhatikan dan dikembangkan sebagai salah satu objek pemajuan kebudayaan.
"Program temu seni dilaksanakan sejalan dengan program Direktorat Jenderal Kebudayaan untuk lebih mengaktifkan cagar budaya, karena kegiatan ini mengangkat kesenian tradisional yang ada di sekitar cagar budaya salah satunya di Papua," kata Melati.
Baca juga: Performa "Lelakuning Urip" hidupkan kegiatan seni-budaya Borobudur
Baca juga: Gubernur Bali siapkan sanggar seni diplomasi budaya ke mancanegara
Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022