• Beranda
  • Berita
  • Satgas: Vaksin penguat penting untuk orang-orang berisiko

Satgas: Vaksin penguat penting untuk orang-orang berisiko

19 Juli 2022 21:14 WIB
Satgas: Vaksin penguat penting untuk orang-orang berisiko
Tangkapan layar Chair of T20 Global Health Supply Chain Program (GHSC) Prof Hasbullah Thabrany dalam acara T20 The Indonesian Healthcare Future Forward yang dipantau di Jakarta, Selasa (8/3/2022). (Antara/Devi Nindy)

Anak-anak sudah dapat divaksin karena vaksin sudah terbukti efektif

Lead Co-Chair Global Health Security and COVID-19 Task Force T20 Indonesia Prof Hasbullah Thabrany menegaskan kembali bahwa vaksinasi COVID-19 dosis ketiga (booster/penguat) sangat penting bagi orang-orang yang berisiko, termasuk anak-anak, selama pandemi masih berlangsung.

Ia menuturkan vaksin penyakit flu semacam COVID-19 biasanya tidak berlangsung seumur hidup, seperti kasus polio. Oleh karena itu, diperlukan penyuntikan vaksin penguat pada periode-periode di mana antibodi yang dihasilkan dari vaksin di dalam tubuh sudah berkurang.

“Anak-anak sudah dapat divaksin karena vaksin sudah terbukti efektif,” kata Hasbullah menjawab pertanyaan ANTARA melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Pemberian dosis penguat menyesuaikan ketersediaan

Menurut Hasbullah, ketika antibodi dalam periode tertentu berkurang, baik pada orang dewasa maupun anak-anak, maka muncul risiko terkena virus. "Misalnya bisa timbul penyakit, bisa menjadi lebih parah bahkan bisa berujung dengan kematian tergantung pada tingkat daya tahan tubuh kita, termasuk juga pada anak dan bayi," jelasnya.

Menurut Hasbullah, sejauh anak dan bayi sudah memiliki vaksin dan vaksinnya efektif, maka booster diperlukan setelah efektivitas dari vaksin pertama dan kedua mengalami penurunan.

Ia juga menegaskan bahwa vaksin booster merupakan proses pencegahan agar kita terhindar dari penyakit. “Jadi, go booster!,” katanya.

Sebelumnya Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban memprediksi Indonesia sedang memasuki gelombang keempat penularan COVID-19. Hal ini, menurut dia, berdasarkan pada kenaikan signifikan jumlah kasus COVID-19 harian belakangan ini.

Baca juga: Vaksin booster COVID-19 penting untuk kesehatan lansia

Pihaknya mencatat kenaikan kasus harian yang cukup tinggi mulai 2 Juli lalu yakni 1.794 kasus dan terus mengalami dinamika dengan kecenderungan naik hingga saat ini.

Dengan demikian, pihaknya meminta masyarakat lebih berhati-hati, tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 dan segera melakukan vaksinasi penguat.

Pemerintah menargetkan program vaksinasi nasional bagi 208.265.720 orang.

Dikutip dari situs covid19.go.id, hingga 19 Juli 2022 sebanyak 201.994.141 orang telah memperoleh dosis pertama COVID-19 dan 169.613.168 orang sudah mendapatkan dosis kedua, sedangkan sebanyak 53.319.158 baru disuntik dosis ketiga.

Baca juga: Epidemiolog: Vaksin booster penting cegah keparahan infeksi COVID-19

Baca juga: Pakar: Booster COVID-19 belum diperlukan untuk kalangan anak

Baca juga: Satgas minta masyarakat vaksin booster untuk akses fasilitas publik

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022