Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga mewaspadai potensi angin kencang di empat wilayah yang tersebar di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama beberapa hari ke depan.Angin kencang berpeluang melanda wilayah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao dan Sabu Raijua
"Angin kencang berpeluang melanda wilayah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao dan Sabu Raijua dengan potensi kecepatan angin berkisar 15-35 knot, masyarakat di daerah-daerah tersebut perlu lebih waspada," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi ketika dikonfirmasi di Kupang, Rabu.
Ia mengatakan hal itu dengan peringatan dini cuaca di wilayah NTT yang berlaku selama 27-29 Juli 2022.
Agung menjelaskan potensi angin kencang terjadi akibat adanya perbedaan tekanan antara Australia (1.028 mb) dan Asia (1.006 mb) menyebabkan gradient tekanan yang cukup rapat sehingga kecepatan angin cukup kencang di wilayah NTT.
Baca juga: BMKG sampaikan peringatan dini bencana kekeringan di NTT
Oleh karena itu masyarakat di daerah yang berpotensi terdampak perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak angin kencang berupa robohnya pohon, tiang atau baliho yang dapat mengancam keselamatan orang-orang di sekitar.
Kondisi angin kencang yang bersifat kering, kata dia, juga dapat menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan sehingga perlu ada langkah mitigasi yang tepat.
Ia mengimbau masyarakat memangkas pohon-pohon besar yang sudah rapuh di lingkungan sekitar untuk meminimalkan kerugian akibat pohon tumbang.
Baca juga: BMKG ajak masyarakat memahami jalur evakuasi bencana tsunami di Sikka
Selain itu menghindari aktivitas yang menimbulkan titik api seperti membuka lahan dengan cara membakar maupun membuang puntung rokok secara sembarangan di area terbuka yang terdapat tumpukan rumput atau dedaunan yang mudah tersambar api.
Agung mempersilahkan masyarakat terus memantau perkembangan cuaca untuk memahami kondisi di daerah dengan mengakses layanan informasi yang tersedia selama 24 jam melalui kanal komunikasi yang disiapkan lembaga itu.
Baca juga: BMKG: Gelombang 4 meter berpeluang landa tiga titik perairan NTT
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022