• Beranda
  • Berita
  • S20: G20 bangun sistem kesehatan global yang tangguh

S20: G20 bangun sistem kesehatan global yang tangguh

28 Juli 2022 18:44 WIB
S20: G20 bangun sistem kesehatan global yang tangguh
Wakil Ketua Science20 (S20), salah satu kelompok keterlibatan di G20, Ali Berawi yang juga merupakan guru besar di Universitas Indonesia berbicara dalam S20 Pre-Summit Meeting hari kedua yang diikuti secara virtual di Jakarta, Kamis (28/7/2022). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak

membangun sistem kesehatan yang tangguh bagi anggota G20

Wakil Ketua Science20 (S20), salah satu kelompok keterlibatan di G20, Ali Berawi yang juga merupakan guru besar di Universitas Indonesia mengatakan G20 berperan penting untuk membangun sistem kesehatan global yang tangguh.

"Untuk arsitektur kesehatan global, G20 dapat memainkan peran penting dalam mengoordinasikan pelaksanaan tindakan yang diperlukan untuk membangun sistem kesehatan yang tangguh bagi anggota G20," kata Ali dalam S20 Pre-Summit Meeting hari kedua yang diikuti secara virtual di Jakarta, Kamis.

Presidensi G20 Indonesia mengusung tiga isu prioritas utama yakni arsitektur kesehatan global, transformasi digital dan ekonomi, dan transisi energi.

Ia menuturkan perlu aksi nyata bersama, komitmen yang kuat dan kolaborasi untuk mewujudkan sistem kesehatan global yang tangguh.

Baca juga: Menparekraf: G20 dorong kerjasama wujudkan pariwisata tangguh
Baca juga: Deputi: G20 dorong tindakan nyata ciptakan transisi energi adil

Menyoroti isu transformasi ekonomi digital, Ali menuturkan penguasaan ekonomi digital penting karena teknologi mengubah cara hidup dan bekerja dan akan terus memiliki dampak besar pada cara masyarakat bangkit dan melindungi keberlanjutan lingkungan, sosial dan ekonomi.

Terkait isu transisi energi, Ali mengatakan kemitraan timbal balik untuk mendukung aksi iklim diperlukan dengan memastikan transisi energi yang adil bagi banyak negara.

Ia menuturkan G20 perlu memperkuat jaringan untuk mewujudkan komitmen negara-negara anggota G20 untuk mengatasi tantangan global dan mempercepat pembangunan global.

Untuk itu, Ali merekomendasikan pembentukan akademi sains G20 sebagai wadah untuk memfasilitasi pertukaran dan pemanfaatan informasi ilmiah, pengetahuan dan teknologi di antara negara-negara anggota G20.

Baca juga: Deputi: S20 rekomendasikan kebijakan pemulihan global berbasis iptek
Baca juga: IRENA puji keseriusan Indonesia terhadap transisi energi

Sebelumnya, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengajak semua negara untuk memperkuat arsitektur kesehatan global melalui Presidensi G20 Indonesia guna membangun dunia yang lebih tahan terhadap pandemi maupun guncangan di masa depan.

Sri Mulyani menuturkan Presidensi G20 Indonesia akan meninjau dan mengevaluasi cara-cara yang mampu memperkuat sistem kesehatan di tingkat nasional, regional dan global agar dunia lebih siap dan lebih tahan terhadap semua ancaman kesehatan masyarakat.

Presidensi Indonesia dalam G20 diharapkan bisa mendorong kolaborasi nyata antarnegara anggota untuk mewujudkan transformasi digital yang lebih merata dan berkelanjutan.

Transformasi digital juga akan memperkuat ketahanan ekonomi saat maupun setelah pandemi COVID-19.

Baca juga: Ilmuwan: G20 dorong dunia lebih siap hadapi krisis dan pandemi

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022