"Selanjutnya komunike ini akan disampaikan ke Presiden RI saat Konferensi Tingkat Tinggi S20 pada September 2022," kata Ketua S20 sekaligus Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam S20 Pre-Summit Meeting hari kedua yang diikuti secara virtual di Jakarta, Kamis.
Komunike S20 memberikan rekomendasi bagi G20 untuk meningkatkan kapasitas adaptif sistem kesehatan terhadap perubahan iklim dan sistem kesehatan, dan menjamin bahwa masyarakat menjadi pusat dari segala upaya yang dilakukan untuk mengatasi tantangan global.
Satryo menuturkan Komunike S20 juga mendorong G20 untuk memperkuat hubungan antara praktik kebijakan penelitian data untuk perubahan iklim, kesiapsiagaan pandemi, dan pemulihan ekonomi, serta membangun sistem kesehatan yang tangguh.
Baca juga: Deputi: G20 dorong tindakan nyata ciptakan transisi energi adil
Komunike merupakan pernyataan bersama para anggota forum G20 yang berisikan komitmen dan pernyataan bersama yang ingin disampaikan kepada publik. Komunike terdiri dari isu-isu global terkini yang menjadi perhatian bersama dan merupakan hasil konsensus anggota forum G20.
Sementara, pada acara yang sama, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono berharap rekomendasi Komunike S20 akan membuat beberapa kemajuan serta manfaat bagi seluruh masyarakat.
Ia berharap para ilmuwan dari negara-negara anggota G20 dapat terus bekerja sama untuk memperkuat hal-hal ilmiah guna mewujudkan pembuatan kebijakan berbasis bukti ilmiah.
"Karena itu sangat penting untuk ke depan bagaimana menangani seluruh masalah mulai dari ekonomi, keuangan, kesehatan, pendidikan, perubahan iklim dan lain-lain, dan peran ilmu pengetahuan akan lebih penting," ujarnya.
Baca juga: Deputi: S20 rekomendasikan kebijakan pemulihan global berbasis iptek
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022