• Beranda
  • Berita
  • Kemenkes: COVID-19 tambah 3.696 kasus, terbanyak dari Jakarta

Kemenkes: COVID-19 tambah 3.696 kasus, terbanyak dari Jakarta

1 Agustus 2022 19:29 WIB
Kemenkes: COVID-19 tambah 3.696 kasus, terbanyak dari Jakarta
Ilustrasi - Suasana vaksinasi booster COVID-19 bagi warga di RS Mandalika Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Rabu (19/1/2022). ANTARA/Akhyar/aa.
Kementerian Kesehatan menyebut jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 pada Senin bertambah 3.696 kasus dengan provinsi yang menyumbang penambahan kasus tertinggi adalah DKI Jakarta sebanyak 1.486 kasus.

Siaran pers Kemenkes yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin, memperlihatkan Jawa Barat dan Banten menempati urutan kedua dan ketiga dengan penambahan 827 dan 531 kasus.

Disusul Jawa Timur di posisi keempat dengan penambahan 293 kasus dan Bali di posisi kelima dengan penambahan 149 kasus.

Kemenkes juga menyampaikan ada 19 provinsi yang mencatatkan penambahan kasus COVID-19 di bawah 10 kasus pada hari ini. Selain itu terdapat enam provinsi yang tidak ada penambahan kasus COVID-19.

Kemudian jumlah pasien yang berhasil sembuh dari penularan COVID-19 di Tanah Air pada hari ini mencapai 4.579 pasien dengan jumlah pasien sembuh tertinggi disumbang DKI Jakarta dengan 2.700 pasien sembuh. Jawa Barat di posisi kedua dengan 530 pasien sembuh.

Jawa Timur dan Banten di posisi ketiga dan keempat dengan masing-masing 312 dan 289 pasien sembuh. Bali di urutan kelima dengan mencatatkan 178 pasien sembuh.

Baca juga: Satgas: Per Senin, 56,1 juta warga telah peroleh vaksinasi booster
Baca juga: Kemenkes: Vaksin keempat masyarakat tunggu cakupan booster 50 persen

Sementara jumlah pasien yang meninggal akibat penularan COVID-19 di Tanah Air hari ini tercatat ada 11 pasien yang berasal dari Bali, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kepulauan Riau.

Secara nasional, jumlah kasus aktif turun sebanyak 894 kasus menjadi 47.809 kasus aktif.

Jumlah spesimen yang diperiksa pada hari ini ada sebanyak 113.030 spesimen dengan positivity rate sebesar 8,55 persen.

Perkembangan kasus COVID-19 yang menunjukkan tren peningkatan kasus dalam beberapa hari terakhir membuat pemerintah mempertimbangkan opsi vaksinasi COVID-19 dosis keempat atau vaksinasi booster kedua.

SDM kesehatan merupakan kelompok yang memiliki risiko tinggi terpapar COVID-19.

Oleh karena itu pemerintah pun menargetkan vaksinasi booster kedua terhadap 1,9 juta masyarakat yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan.

"Hari ini dibuat edaran ke semua dinas kesehatan dan rumah sakit untuk pelaksanaan booster kedua bagi tenaga kesehatan," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu pada Kamis, 28 Juli 2022.

Baca juga: Bio Farma berupaya Indonesia punya vaksin sendiri di hari kemerdekaan

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022