Kinerja yang sama juga ditunjukkan di sektor lembaga pembiayaan yang linier dengan perkembangan di sektor perbankan
Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agus E. Siregar menyatakan sektor jasa keuangan Indonesia dalam kondisi relatif stabil di tengah tekanan global yakni ditunjukkan oleh beberapa indikator yang masih baik.
“Indikator sektor jasa keuangan Indonesia relatif stabil di tengah tekanan,” katanya dalam acara Mid-Year Economic Outlook 2022 di Jakarta, Selasa.
Agus menyebutkan indikator yang dimaksud di antaranya meliputi penghimpunan dana di pasar modal yang telah mencapai Rp123,48 triliun sampai 26 Juli 2022.
Bahkan saat ini sudah terdapat 93 penawaran umum yang masuk dan diperkirakan nilainya mencapai Rp61,52 triliun.
Intermediasi perbankan sendiri pada Juni 2022 menunjukkan perkembangan yang baik dengan pertumbuhan mencapai 10,66 persen (yoy) dan 7,08 persen (ytd).
Dana pihak ketiga (DPK) pun masih tumbuh 9,13 persen (yoy) dengan permodalan pada Juni yang meskipun kreditnya tumbuh 10,66 persen (yoy) namun Capital Adequacy Ratio (CAR) tetap naik menjadi 24,69 persen.
CAR naik didukung oleh profitabilitas yang cukup tinggi selama Juni dengan net interest margin (NIM) sebesar 4,69 persen dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 78,46 persen.
Kondisi kinerja tersebut juga didukung dengan profil risiko yang cukup terkendali dengan NPL Gross yang membaik dari Mei sebesar 3,04 persen menjadi 2,86 persen pada Juni 2022.
“Kinerja yang sama juga ditunjukkan di sektor lembaga pembiayaan yang linier dengan perkembangan di sektor perbankan,” ujar Agus.
Selanjutnya, pertumbuhan di piutang pembiayaan turut meningkat pada Juni yaitu dari Rp379 triliun menjadi Rp381 triliun yang naik 5,63 persen (yoy) dan 4,87 persen (ytd).
“Itu didukung dengan risiko yang relatif terkendali degan NPF perusahaan pembiayaan di 2,81 persen,” katanya.
Secara garis besar, sektor jasa keuangan Indonesia permodalannya masih tinggi dengan risiko kredit terjaga.
Baca juga: OJK akan kurangi jarak indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat
Baca juga: Ketua OJK: Penguatan pengaturan dan pengawasan terintegrasi penting
Baca juga: Wamenkeu terus kerja sama dengan OJK tingkatkan inklusi keuangan
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022