Mensos Risma di Jakarta, Kamis, mengharapkan rumah untuk korban banjir yang berlokasi di Doyo Baru, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua juga bisa diresmikan tepat di momen Hari Kemerdekaan Indonesia.
Mensos Risma mengatakan untuk pembangunan rumah tersebut, pihaknya mendapatkan bantuan solar cell dari alumni Teknik Elektronika ITS untuk membangun jaringan listriknya.
Baca juga: Mensos upayakan pembebasan tanah rumah sehat korban banjir Sentani
“Kalau rumahnya mungkin sudah 90 persen. Ya, sudah hampir jadi yang di Sentani,” ujar Mensos Risma.
Selain pembangunan rumah untuk korban banjir, kata Risma, Kementerian Sosial (Kemensos) juga mengupayakan pembangunan rumah-rumah untuk pemberdayaan masyarakat.
Ia menyebutkan Kemensos telah membangun 28 unit rumah tahan gempa untuk masyarakat di perbatasan Indonesia-Timor Leste di Kecamatan Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.
Di sana telah dibangun program untuk pertanian, peternakan dan tenun. Kemensos juga membangun student learning center dan memberikan fasilitas internet serta komputer untuk belajar anak-anak.
Selain itu, Kemensos juga membuat program untuk menangani masalah kemiskinan ekstrem. Saat ini tengah dibangun 22 unit rumah di Malang, Jawa Timur, untuk masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi dan kondisi rumahnya parah.
Baca juga: Mensos : Rumah sehat korban banjir Sentani diserahkan 17 Agustus
Baca juga: 409 keluarga terdampak banjir Sentani dapat bantuan dana tunggu hunian
“Kita akan gerak terus di beberapa daerah yang kondisinya untuk menangani kemiskinan ekstrem. Kemiskinan ekstrem itu yang kondisi rumahnya berat sekali, ekonominya berat sekali, nanti kita bantu akses ekonomi,” ujar dia.
Menso Risma mengatakan untuk membuka akses ekonomi sangat tergantung pada potensi dan keinginan masyarakat yang mendapat bantuan. Beberapa usaha yang dibangun untuk pemberdayaan ekonomi, yakni binatu, usaha warung, peternakan dan pertanian.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022