Berbicara dalam acara B20-G20 Dialogue: Future of Work and Education Task Force diikuti virtual dari Jakarta, Senin malam, Menaker Ida mengatakan berbagai langkah sudah dilakukan dalam bentuk kebijakan ketenagakerjaan yang lebih baik.
"Peningkatan kebijakan ketenagakerjaan yang lebih baik berkontribusi pada peningkatan Indonesia di Indeks Daya Saing Global ke peringkat 37 dari 140 negara pada 2021," kata Ida Fauziyah.
Selain itu kolaborasi juga dilakukan dengan sektor swasta, organisasi pekerja dan akademisi untuk mentransformasi balai latihan kerja sebagai pusat peningkatan kompetensi dan produktivitas.
Baca juga: Menaker soroti pentingnya investasi dalam sumber daya manusia
Baca juga: Menaker ajak anggota G20 gotong royong pulihkan ketenagakerjaan global
Ida juga menjelaskan bahwa telah dilakukan kebijakan untuk menciptakan program pemagangan yang berkualitas. Indonesia berkomitmen untuk memperkuat upaya pemagangan berkualitas demi meningkatkan kompetensi kerja dan memastikan kesempatan kerja.
Salah satunya adalah pembelajaran berbasis kerja untuk memfasilitasi dan memperlancar transisi dari pendidikan formal ke dunia kerja.
Langkah itu menawarkan peluang pengembangan keterampilan yang didorong oleh kebutuhan dunia kerja dan memastikan dihasilkannya kualifikasi yang diakui baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Indonesia terus mendorong investasi dalam pembangunan ekonomi," jelasnya.
Investasi tersebut didorong untuk berkontribusi pada penciptaan lapangan pekerjaan, terjadinya transfer pengetahuan dan teknologi, pengembangan kapasitas SDM, peningkatan produktivitas dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
"Karena itu sumber daya manusia dengan produktivitas tinggi sangat penting untuk investasi. Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia siap bekerja sama untuk menciptakan kondisi terbaik bagi pekerja dan pengusaha kita," demikian Ida Fauziyah.*
Baca juga: Gelar halal bihalal, Menaker dorong sinergi jajaran sukseskan G20
Baca juga: Menaker: G20 ajak pekerja muda tingkatkan keterampilan dan daya saing
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022