• Beranda
  • Berita
  • Kemenko PMK: Peran ibu tentukan keberhasilan imunisasi anak

Kemenko PMK: Peran ibu tentukan keberhasilan imunisasi anak

19 Agustus 2022 19:51 WIB
Kemenko PMK: Peran ibu tentukan keberhasilan imunisasi anak
Paparan yang disampaikan Deputi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Agus Suprapto dalam webinar bertajuk "Imunisasi Anak, Anak Terlindungi Untuk Indonesia Sehat", Jakarta, Jumat (19/8/2022). (ANTARA/ Anita Permata Dewi)
Deputi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Agus Suprapto mengatakan, peran ibu sangat menentukan keberhasilan imunisasi anak.

"Ibu-ibu itu sangat menentukan dalam keberhasilan imunisasi yang ada di sekolah ya. Ibu guru, ibu-ibu semuanya yang paling pandai menghibur, pandai membujuk supaya anak-anak itu mau di-imunisasi," kata Agus dalam webinar bertajuk "Imunisasi Anak, Anak Terlindungi Untuk Indonesia Sehat", yang diikuti di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Kemenko PMK: Kolaborasi lintas sektor kunci sukseskan BIAN

Pemerintah mengadakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) untuk mengejar cakupan pemberian imunisasi anak yang rendah akibat relaksasi pelayanan kesehatan selama masa pandemi COVID-19.

BIAN tahap 1 mulai 22 Mei 2022 yang mencakup provinsi Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, seluruh provinsi di Pulau Kalimantan, Sulawesi, NTT, Maluku dan Papua.

Baca juga: Kemenko PMK: Anak-anak fase terpenting imunisasi cegah penyakit

Sedangkan tahap 2 mulai Agustus 2022 yang mencakup DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan D.I. Yogyakarta.

Bila ketertinggalan cakupan imunisasi ini tidak segera dikejar, menurut dia, akan terjadi peningkatan penyakit dan kejadian luar biasa.

Baca juga: Pakar: BIAN momentum lengkapi imunisasi anak

Agus menjelaskan, dampak penurunan cakupan imunisasi telah nampak di awal tahun 2022 dengan meningkatnya kejadian campak dan rubella lebih dari 15 kali lipat dibandingkan pada 2021.

"Semakin banyak yang mendapat imunisasi, maka perlindungan komunitas-nya semakin baik tapi yang terimunisasi-nya rendah maka ada kemungkinan virus yang dulu sudah enggak ada, tiba-tiba muncul dan mengenai kita dan makin banyak. Itu akan berbahaya," pesannya.

Baca juga: Anak baru sembuh dari COVID-19 boleh divaksin campak rubela
Baca juga: Dinkes: 21.417 anak di Aceh Timur sudah disuntik vaksin campak

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022