• Beranda
  • Berita
  • Mendikbudristek minta kampus perhatikan pemicu persoalan pendidikan

Mendikbudristek minta kampus perhatikan pemicu persoalan pendidikan

25 Agustus 2022 18:22 WIB
Mendikbudristek minta kampus perhatikan pemicu persoalan pendidikan
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi,Nadiem Anwar Makarim dan Ketua Dewan Pembina YPSIM, dr Sofyan Tan disaksikan berbagai kalangan meletakkan batu pertama pembangunan Kampus Universitas Satya Terra (ST) Bhinneka di Deliserdang, Sumut, Kamis (25/8/2022). (ANTARA/Evalisa Siregar)

Tiga poin tersebut yakni intoleransi, kekerasan seksual dan perundungan

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meminta seluruh kampus di Indonesia memperhatikan tiga poin penting yang kerap memicu persoalan dalam dunia pendidikan.

"Tiga poin tersebut yakni intoleransi, kekerasan seksual dan perundungan," ujar Nadiem  Makarim di Deliserdang, Sumatera Utara, Kamis.

Dia mengatakan itu saat peletakan batu pertama pembangunan Universitas Satya Terra (ST) Bhinneka di Jalan T Amir Hamzah, Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan, Sumut.

Sekalian perayaan HUT Ke-35 Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda dan peresmian gedung SMK yayasan milik dr Sofyan Tan, Anggota DPR RI asal Sumut.

Semua pemimpin yayasan pendidikan, ujar Mendikbudristek diminta mengambil peran aktif dalam menghilangkan tiga poin itu yang kerap menjadi masalah di universitas.

Baca juga: Mendikbudristek: MBKM dorong mahasiswa kenali minat

"Khusus Universitas ST Bhinneka, saya optimistis bisa mengatasi dan menjadi contoh karena selama ini Yayasan Sultan Iskandar Muda sudah terbukti mampu menjalankan toleransi dan kebhinekaan di kawasan sekolah," katanya.

Mendikbudristek mengapresiasi pembangunan Universitas ST Bhinneka yang memastikan untuk mewujudkan semangat Kampus Merdeka Belajar. Serta untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sesuai dengan tuntutan zaman.

“Ini adalah semangat Kampus Merdeka Belajar yang tujuannya untuk meningkatkan kompetensi keilmuan dan pengalaman bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Baca juga: Kemendikbudristek perkuat komitmen dalam gaungkan Merdeka Belajar

Ketua Dewan Pembina YPSIM, dr Sofyan Tan mengungkapkan alasannya memprakarsai pembangunan Universitas ST Terra Bhinneka yang akan menerapkan prinsip-prinsip Kampus Merdeka Belajar.

"Saya ingin para lulusan bukan hanya siap bekerja, tetapi memiliki nilai-nilai kebangsaan yang tinggi," katanya.

Para lulusan diharapkan mampu mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Sofyan Tan menjelaskan makna dan filosofi Satya Terra Bhinneka sebagai nama universitas.

Satya memiliki arti kebenaran, kejujuran, loyalitas dan kebaikan.

Baca juga: Mendikbudristek ajak masyarakat gotong royong wujudkan Merdeka Belajar

"Intinya, mempunyai nilai-nilai kejujuran dan kesetiaan yang sangat penting bagi generasi emas ke depan," katanya.

Adapun Terra memiliki arti bumi dan tanah. Kemudian Bhinneka adalah keanekaragaman dan keberagaman.

"Kalau disingkat, Universitas ST Bhinneka bisa juga Universitas Sofyan Tan Bhinneka. Karena Sofyan Tan mencintai keberagaman," katanya.

Ketiga nama yang ada pada Universitas Satya Terra Bhinneka juga mewakili tiga kata bahasa, yaitu Sanskerta, Latin dan Jawa Kuno.

Ketiga kata bahasa tersebut merupakan kombinasi yang menggambarkan relevansi regional, nasional dan internasional, tetapi nilai-nilai kebudayaan tetap ada.

Baca juga: Mendikbudristek sebut 1,2 juta pendidik manfaatkan Merdeka Belajar

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022