• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah: Perlu kolaborasi atasi masalah sampah di wilayah DKI

Pemerintah: Perlu kolaborasi atasi masalah sampah di wilayah DKI

5 September 2022 20:17 WIB
Pemerintah: Perlu kolaborasi atasi masalah sampah di wilayah DKI
Tangkapan layar konferensi pers terkait Jambore Nasional Bank Sampah di Jakarta, Senin (5/9/2022). (ANTARA/Indriani)

Pemerintah menyebut perlu adanya kolaborasi dengan semua pihak terutama perguruan tinggi dalam mengatasi persoalan sampah di wilayah DKI Jakarta.

“Setiap hari ada setidaknya 7.700 ton sampah dari DKI Jakarta yang dikirim ke Bantargebang. Itu jumlahnya sama dengan satu Gelora Bung Karno (GBK), “ ujar Kepala Seksi Peran Serta Masyarakat dan Penaatan Hukum Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan, Kamil Salim, dalam peluncuran Jambore Nasional Bank Sampah di Jakarta, Senin.

Baca juga: DKI ajak pengusaha terjun dalam bidang pengolahan sampah

Khusus untuk wilayah Jakarta Selatan saja, lanjut dia, setiap hari terdapat 1.500 ton sampah yang dihasilkan. Oleh karena itu,dia mengapresiasi Universitas Budi Luhur (UBL) menyelenggarakan Jambore Nasional Bank Sampah.

“Memang kami dari pemerintah diberi tugas untuk mengatasi masalah sampah. Tapi kalau ada pemangku kepentingan seperti kampus, pegiat lingkungan, maupun pemangku kepentingan lainnya mereka tidak digaji. Kalau saya digaji. Ini buat saya merupakan pahlawan lingkungan. Ini yang harus kita apresiasi,” terang dia.

Baca juga: Pemprov DKI targetkan saringan sampah Ciliwung selesai Desember

Rektor Universitas Budi Luhur, Dr r Wendi Usino MSc mengatakan, pihaknya mengedukasi masyarakat untuk peduli terhadap sampah. Pihaknya mengajak masyarakat untuk memanfaatkan bank sampah yang ada di kampus itu.

“Bank sampah ini hadir untuk membantu masyarakat mengatasi persoalan sampah di lingkungan. Khususnya masyarakat di sekitar kampus,” ujar Wendi.

Baca juga: DKI kurangi 1.600 kilogram limbah B3 dan elektronik per tiga bulan

Jambore Nasional Bank Sampah, kata Wendi, merupakan inisiatif yang dilakukan oleh pihak kampus untuk mengajak masyarakat peduli dengan lingkungan. Selain itu, pihaknya juga melakukan riset terkait persoalan sampah.

Pada 2020, Bank Sampah UBL meraih penghargaan dari LLDIKTI sebagai permadani terbesar dari kawasan minuman plastik. Pada ajang UI GreenMetric, UBL meraih peringkat ke-31 pada tahun 2021 dan meraih juara umum lomba nasional memilah sampah menabung emas dari Pegadaian dan mendapatkan hadiah mobil box.

Baca juga: Anies bakal berikan disinsentif kepada perusahaan tak pilah sampah

Direktur Jaringan, Operasi dan Penjualan PT Pegadaian, Eka Febriansyah, mengatakan, pihaknya melakukan edukasi pada masyarakat terkait persoalan sampah. Bahkan, pihaknya mengajak masyarakat untuk menabung sampah yang kemudian dikonversi dengan emas.

Kegiatan jambore itu diselenggarakan di Jakarta pada 14 September hingga 17 September 2022, dengan melibatkan berbagai masyarakat, komunitas dan pegiat Bank Sampah se-Indonesia.  ***3***

Baca juga: Anies minta perusahaan ikut kelola sampah

Pewarta: Indriani
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022