• Beranda
  • Berita
  • Akademisi: Manfaatkan teknologi digital secara positif dan produktif

Akademisi: Manfaatkan teknologi digital secara positif dan produktif

8 September 2022 15:46 WIB
Akademisi: Manfaatkan teknologi digital secara positif dan produktif
Ilustrasi literasi digital. (ANTARA/HO-Unsplash)

..maka teknologi digital akan dimanfaatkan secara positif, produktif, cerdas..

Guru besar bidang ilmu sains informasi Universitas Airlangga Surabaya Prof. Dr. Rahma Sugihartati menegaskan bahwa masyarakat perlu memiliki kemampuan literasi digital sehingga secara sadar mereka tergerak untuk memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan memperoleh keuntungan.

"Dalam menggunakan teknologi digital di semua aktivitas kehidupan, diharapkan masyarakat memanfaatkannya secara positif-produktif dan memperolah keuntungan, bukan sebaliknya, yaitu berefek negatif dan bahkan kontra produktif," ujar Rahma saat dihubungi ANTARA, Kamis.

Rahma mengatakan, pada dasarnya inovasi teknologi digital diciptakan untuk mempermudah kehidupan, mendatangkan nilai-nilai positif, dan untuk kemaslahatan masyarakat.

Baca juga: Warganet hendaknya selalu jaga norma dan akhlak di dunia digital

Untuk menghindari efek-efek negatif dan yang tidak diharapkan dari kecanggihan teknologi digital, maka kemampuan literasi digital sangat penting dimiliki oleh masyarakat.

Dengan kemampuan literasi digital, masyarakat akan memiliki modal pemahaman dan ketrampilan sehingga semua aktivitas yang dilakukan melalui teknologi digital dapat memberi kontribusi keuntungan dalam bidang-bidang kehidupan.

Rahma mengatakan, dalam konsep kemampuan literasi digital, penting bagi seseorang untuk tidak saja memiliki kemampuan teknis atau mahir mengoperasionalkan perangkat teknologi digital, tapi juga bisa memanfaatkan untuk bidang-bidang kehidupan secara positif dan produktif.

Namun, harus pula terdapat kompetensi yang berdimensi kognitif dan kompetensi berdimensi sosio emosional yang perlu dikembangkan.

Dalam dimensi kognitif, kata dia, terdapat keterampilan literasi informasi dan literasi kritis. Dimensi kedua menekankan berpikir kritis, mengevaluasi, menciptakan sebuah informasi digital, memilih perangkat lunak, pemahaman terhadap isu etika, moral, hukum yang melingkupi informasi digital tersebut.

Baca juga: Kominfo sebut tantangan literasi digital di Papua berangsur teratasi

Sedangkan dimensi sosio emosional lebih menekankan bagaimana literasi etika daring dan literasi keamanan dunia maya diimplementasikan, termasuk bagaimana menghargai hak-hak privasi.

"Apabila kemampuan literasi digital di semua dimensi di atas dimiliki, maka teknologi digital akan dimanfaatkan secara positif, produktif, cerdas dan memberi kontribusi bagi kehidupan di segala bidang tanpa berefek samping yang merugikan," kata dia.

Lebih lanjut Rahma mengatakan bahwa kemampuan literasi digital harus mulai dikembangkan sejak seseorang mengenal perangkat digital, sehingga diharapkan pemanfaatan teknologi digital berkembang ke arah positif dan produktif.

Selain itu, agar kemampuan literasi digital bisa dikembangkan secara menyeluruh, maka diperlukan upaya pengintegrasian pada kurikulum pendidikan di semua jenjang.

"Kemampuan literasi digital yang dibangun sejak awal maka akan menghasilkan generasi digital yang bermodal atau bertalenta digital dan bisa berkontribusi dalam bidang-bidang kehidupan, termasuk berpartisipasi dalam perekonomian digital yang saat ini menjadi salah satu program pemerintah," ucap dia.

Baca juga: Asosiasi: e-commerce gencar beri pelatihan literasi digital ke UMKM

Baca juga: Menyiapkan generasi masa depan dengan literasi digital

Baca juga: Penguatan literasi penting hadapi tantangan berat di dunia digital

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022