• Beranda
  • Berita
  • Cegah campak, Sahabat Sukarelawan Indonesia buka poskes di Badui

Cegah campak, Sahabat Sukarelawan Indonesia buka poskes di Badui

19 September 2022 16:24 WIB
Cegah campak, Sahabat Sukarelawan Indonesia buka poskes di Badui
Sahabat Relawan Indonesia (SRI), Senin (19/9/2022) membuka posko kesehatan di masyarakat Badui di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten untuk mencegah penyebaran penularan campak. FOTO ANTARA/Mansur.

Kami berharap dengan posko itu maka derajat kesehatan masyarakat Badui meningkat,

Sahabat Relawan Indonesia (SRI) membuka posko kesehatan (poskes) di masyarakat Badui di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten untuk mencegah penyebaran penularan penyakit campak.
 
"Kami berharap dengan posko itu maka derajat kesehatan masyarakat Badui meningkat," kata Ketua SRI Muhammad Arip Kirdiat di Lebak,Senin.
 
Ia menjelaskan poskes itu dibuka dengan memberikan bantuan vitamin A kepada anak-anak Badui untuk mencegah penyakit campak. Selain itu, juga pemberian obat-obatan vitamin lainnya, termasuk parasetamol.
 
Saat ini, kata dia, masyarakat Badui berdasarkan hasil pengambilan sampel dinyatakan enam orang teridentifikasi positif campak.
 
Karena itu, SRI mendatangi beberapa perkampungan masyarakat Badui dengan memberikan vitamin A juga obat-obatan lainnya.
 
"Kegiatan pemberian obat vitamin A dengan pola 'door to door' atau datang ke rumah-rumah warga Badui untuk mencegah campak," katanya.
 
Menurut dia, masyarakat Badui yang meninggal dunia itu sebanyak enam orang positif campak.
 
Selain itu, ada  dua kasus baru tuberkulosis atas nama Jahri (24) Kampung Cisadane dan Misnan (26) Kampung Cibobo meninggal akibat putus minum obat selama enam bulan.
 
SRI menargetkan minggu ini bisa melakukan pemeriksaan screening tuberkulosis dengan menggunakan mobil rontgen kepada masyarakat Badui.
 
Kemungkinan besar tuberkulosis yang dialami masyarakat Badui cukup banyak, karena konsumsi makanan dan lingkungan yang menjadi faktor penyebab juga ditambah jauh akses fasilitas kesehatan.
 
"Dengan pemeriksaan screening tuberkulosis jika positif maka menjalani pengobatan selama enam bulan tanpa putus," kata Muhammad Arip Kirdiat .
 
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan pihaknya bersama petugas medis puskesmas dan Dinkes Banten melakukan pengobatan juga pengambilan dahak untuk mengetahui positif tuberkulosis.
 
"Kami mendatang empat perkampungan Badui untuk memberikan pengobatan dan pengambilan dahak bagi masyarakat Badui," katanya.

Baca juga: Relawan sebut enam warga Badui teridentifikasi positif campak

Baca juga: Tetua adat sebut warga Badui disiplin terapkan protokol kesehatan

Pewarta: Mansyur Suryana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022