• Beranda
  • Berita
  • Dinas ESDM: 26 instansi Pemprov Jabar gunakan mobil listrik pada 2023

Dinas ESDM: 26 instansi Pemprov Jabar gunakan mobil listrik pada 2023

21 September 2022 13:27 WIB
Dinas ESDM: 26 instansi Pemprov Jabar gunakan mobil listrik pada 2023
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat Ai Saadiyah Dwidaningsih. ANTARA/HO-Humas Dinas ESDM Jabar.

Dalam APBD Provinsi Jawa Barat Tahun 2023, Pemprov Jabar sudah mengalokasikan anggaran untuk menyewa 26 mobil listrik sebagai kendaraan dinas

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat Ai Saadiyah Dwidaningsih mengatakan sebanyak 26 instansi di lingkungan Pemprov Jabar akan mulai menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan dinas pada 2023.

"Untuk di Jabar itu, kita bertahap. Untuk beberapa biro dan beberapa dinas, ada juga untuk di dewan (DPRD). Penggunaan kendaraan listrik ini bisa menjadi alat kampanye penggunaan kendaraan listrik pada publik bahwa kita komitmen dan masyarakat juga nanti akan melihat kita hilir mudik (memakai kendaraan listrik)," katanya di Bandung, Jabar, Rabu.

Penggunaan kendaraan listrik menjadi kendaraan dinas instansi pemerintah pusat dan daerah tersebut sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 13 September 2022.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kata Ai, langsung mengikuti instruksi presiden itu.

Dia mengatakan Pemprov Jabar berkomitmen mendorong peralihan kendaraan dinas berbasis bahan bakar fosil ke listrik.

"Kami sebenarnya sudah mencoba memulai lebih dulu. Sebelum Inpres 7 Tahun 2022 itu, Jabar sudah dulu mengalokasikan anggaran pada tahun depan untuk kendaraan dinas listrik," kata dia.

Menurut Ai, dalam APBD Provinsi Jawa Barat Tahun 2023, Pemprov Jabar sudah mengalokasikan anggaran untuk menyewa 26 mobil listrik sebagai kendaraan dinas.

Ai mengatakan pilihan untuk menyewa kendaraan listrik diambil karena Menteri Keuangan Sri Mulyani belum memberikan perubahan standar biaya mobil dinas untuk listrik.

"Beleid lama masih mengatur kendaraan dinas berbasis cc dan BBM. Jadi, kami belum bisa beli karena standar biaya kendaraan untuk eselon II itu masih BBM. Jadi, harganya belum masuk, kita saat ini sewa dulu," katanya.

Ai juga menuturkan kendaraan listrik yang disewa pun akan dilakukan bertahap, yang mana tidak seluruhnya pejabat organisasi perangkat dinas menggunakannya.

Ia mengatakan kendaraan listrik memiliki sejumlah keuntungan dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil yakni lebih efisien dan ramah lingkungan.

Baca juga: Kemenperin dukung transisi gunakan kendaraan listrik, capai NZE 2060
Baca juga: Tim dosen ITS rancang SPBKLU dukung ekosistem kendaraan listrik
Baca juga: Pemerintah memiliki komitmen kuat percepat konversi motor listrik

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022