"Pentingnya check up karena jangan sampai istilahnya mobil mogok di tol, diderek. Meski masih berfungsi ya cek rutin sesuai dengan himbauan pabriknya," ujar Yuda saat dihubungi pada Rabu.
"Nah kebetulan ini sekarang Alzheimer Day. Kita diingatkan juga di hari ini untuk jaga kesehatan. Minimal meski nggak ada penyakit, setiap ulang tahun diperiksakan," imbuhnya.
Yuda mengatakan jika diabaikan, Alzheimer dapat mempengaruhi kondisi kesehatan lain. Misalnya gangguan fisik, atau hingga gangguan perilaku.
"Gejala utama Alzheimer memang gangguan kognitif, memori utamanya. Tapi seiring memberat, ganguannya bisa jadi gangguan perilaku. Mulai curigaan, emosi nggak stabil. Semakin menurun juga bisa muncul gangguan fisik. Mulai lemah, kemampuan menelan berkurang, kemampuan berjalan kaki juga berkurang sehingga risiko jatuh tinggi," kata dia.
Yuda juga menyarankan masyarakat untuk memulai pola hidup sehat sejak dini. Sebab, kebiasaan buruk di masa muda seperti merokok dan meminum alkohol juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab munculnya Alzheimer di masa tua.
Yuda menjelaskan, berdasarkan data penelitian STRIDE Atma Jaya di Jakarta dan Medan penderita Alzheimer menunjukkan 23.9 persen. Sementara untuk di Yogyakarta, penderita Alzheimer mencapai 20 persen dan di Jatinangor mencapai 29 persen.
"Padahal rata rata di global itu kan sebenarnya nggak mencapai 20 persen. Itu di bawah 10 persen," paparnya.
Baca juga: Solusi agar Alzheimer tak lagi bikin minder
Baca juga: Gaya hidup sehat dan pendekatan spiritual bisa bantu cegah demensia
Baca juga: Dokter sarankan skrining bila temukan gejala awal demensia Alzheimer
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022