Perusahaan Umum Daerah Pengolahan Air Limbah Jakarta Raya (Perumda PAL Jaya) gencar menyosialisasikan pentingnya sanitasi aman di Jakarta dalam rangkaian hari ulang tahun (HUT) ke-31 yang jatuh pada Senin (26/9).Pengertian sanitasi aman adalah dengan mengelola air limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai
"Momentum HUT ke-31 dengan tema 'Sanitasi Aman Untuk Jakarta' ini diharapkan dapat menyosialisasikan pentingnya sanitasi yang aman di Jakarta," kata Dirut Perumda PAL Jaya Aris Supriyanto di Jakarta, Minggu.
Pengertian sanitasi aman, kata Aris, adalah dengan mengelola air limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai.
Pengelolaan air limbah sendiri, lanjut Aris, menjadi salah satu fokus Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan yang mengancam kesehatan masyarakat karena menyebabkan penyakit-penyakit berbasis air (waterborne disease) seperti diare, tipus, disentri, dan kolera.
"Dan agar hal tersebut tidak terjadi kita harus memastikan bahwa air limbah yang kita hasilkan sudah diolah sebelum dibuang ke badan air," katanya.
Pengelolaan air limbah, ucapnya, dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yang pertama dan yang umum digunakan di Jakarta, adalah melalui penggunaan pengelolaan dengan sistem setempat, di mana warga menggunakan tangki septik yang sesuai standar dan dilengkapi dengan pengolahan lanjutan seperti bidang resapan maupun kolam sanitasi, dengan lebih baik melakukan penyedotan lumpur tinja dari tangki septik secara berkala minimal tiga tahun sekali untuk memastikan agar air dikembalikan ke lingkungan sudah aman dan tidak mencemari air tanah atau air permukaan.
Untuk pendekatan dengan sistem setempat ini, ucap Aris, PAL Jaya memiliki layanan penjualan tangki septik bio PAL, penyedotan lumpur tinja dan pengolahannya di dua Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
"DKI Jakarta memiliki dua IPLT yang berlokasi di Pulo Gebang dan Duri Kosambi yang dioperasikan oleh PAL Jaya dengan kapasitas total 1.800 meter kubik per hari. Untuk sistem setempat Pemprov DKI juga melalui PAL Jaya melaksanakan Program Revitalisasi Tangki Septik dengan tujuan untuk area-area yang belum dijangkau jaringan perpipaan air limbah, masyarakat sudah menggunakan tangki septik yang aman," ucapnya.
Sementara pendekatan kedua, lanjutnya, dengan menggunakan sistem pengelolaan secara terpusat dimana air limbah yang dihasilkan langsung dialirkan melalui jaringan perpipaan air limbah dan diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
PAL Jaya sendiri, dengan IPAL Setiabudi dan IPAL Krukut, saat ini melayani zona 0 (salah satu zona dari total 15 zona pengelolaan air limbah di DKI Jakarta) dengan kapasitas total sekitar 30.000 meter kubik per hari yang kini melayani sekitar 2.699.205 People Equivalent (PE) dan akan terus bertambah seiring perluasan jaringan perpipaan.
"Jika tempat tinggal kita/ tempat kerja kita sudah dilalui jaringan perpipaan air limbah, kita dapat menyambungkan dan membuang air limbah kita baik air limbah kakus (blackwater) maupun air limbah non kakus (greywater) yang berasal dari cucian, dapur, dan sebagainya ke jaringan perpipaan tersebut untuk dialirkan ke IPAL tanpa perlu bergantung pada tangki septik lagi dan tidak memerlukan penyedotan air limbah lagi," tuturnya.
Sebagai langkah awal dalam sosialisasi pentingnya sanitasi yang baik di Jakarta tersebut, PAL Jaya mengundang sekitar 300 orang perwakilan BUMD di Jakarta, masyarakat, hingga komunitas bersepeda untuk mengikuti acara sepeda santai di kawasan Sudirman dengan titik awal dan akhir di IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) MBBR Krukut Jalan Masjid Hidayatullah, Karet Semanggi, Jakarta Selatan pada hari Minggu ini.
Aris menyebut bahwa kegiatan ini adalah bagian sosialisasi untuk menerangkan bahwa dalam menciptakan sanitasi yang aman di Jakarta, dibutuhkan kolaborasi aktif bukan hanya dari unsur pemerintah dan BUMD, tetapi juga dengan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat sebagai faktor kunci.
"Bahwa setiap insan sebagai penghasil air limbah harus sadar bahwa dia memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa air limbah yang dihasilkannya sudah diolah sebelum dibuang ke lingkungan. Dan tersedianya layanan pengolahan tersebutlah yang nantinya menjadi tanggungjawab Pemerintah DKI Jakarta dengan dukungan penuh dari Paljaya," ucapnya.
Baca juga: PAL Jaya dan PAM Jaya teken sinergi pemanfaatan lahan kelola limbah
Baca juga: Anggota DPRD DKI minta PAL Jaya genjot program kerja prioritas
Baca juga: Peningkatan status tiga BUMD DKI diharapkan pelayanan lebih optimal
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022