Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pariwisata (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendukung fitur Pohon Kolektif GoGreener yang digagas start up asal Indonesia, Gojek, untuk turut membantu penyerapan jejak karbon.Sandiaga Uno meyakini bahwa Pohon Kolektif GoGreener mampu menggandeng masyarakat untuk berkontribusi terhadap target pengurangan emisi karbon sebanyak 50 persen di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada tahun 2035 nanti
"Saya mendukung Gojek dan Jejakin yang telah menyediakan pilihan bagi pelanggannya melakukan penyerapan jejak karbon melalui fitur Pohon Kolektif GoGreener. Saya meyakini fitur ini sangat memudahkan masyarakat untuk turut berpartisipasi terhadap pengurangan emisi karbon," katanya dalam pernyataan yang dikutip di Denpasar, Kamis.
Sandiaga Uno meyakini bahwa Pohon Kolektif GoGreener mampu menggandeng masyarakat untuk berkontribusi terhadap target pengurangan emisi karbon sebanyak 50 persen di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada tahun 2035 nanti.
Sebelumnya pada Selasa (27/9) 2022, Menparekraf turut menghadiri penanaman 40.000 pohon bakau di Taman Hutan Raya Mangrove, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, bersama Jejakin dalam rangka World Tourism Day.
Sementara itu, Head of Sustainability Grup GoTo Tanah Sullivan mengatakan sejak fitur Pohon Kolektif GoGreener diluncurkan pada Januari 2022 lalu dalam layanan GoRide dan GoCar, partisipasi pelanggan telah mencapai 320.000 dan menghasilkan penanaman lebih dari 100.000 pohon.
Mulai dari pohon bakau, trembesi dan nangka berhasil ditanam dalam kurun waktu sembilan bulan berkat partisipasi masyarakat pengguna Gojek.
"Pencapaian ini menunjukkan bahwa kepedulian pelanggan sangat tinggi terhadap lingkungan. Ini juga dapat terwujud sejalan dengan komitmen Gojek untuk terus menjaga transparansi dalam menjalankan fitur , serta diimbangi dengan melakukan edukasi dan inovasi berkelanjutan dalam mendorong gaya hidup ramah lingkungan,” kata.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya berupaya untuk mendukung aktivitas sehari-hari pelanggan dan mengajak untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan dengan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.
Salah satunya, kata dia, dengan menyediakan fitur yang sejalan dengan fokus perusahaan dalam mencapai target Zero Emission (Nol Emisi) pada 2030 melalui upaya Reduce (pengurangan) dan Offset (penyerapan karbon).
Ia menyatakan bahwa Gojek akan transparan dalam memantau kontribusi pelanggan dan memastikan seluruh informasi dapat diterima terkait setiap pohon yang mereka tanam.
Dalam perjalanan fitur Pohon Kolektif GoGreener, Gojek bekerja sama dengan Jejakin, start up bidang lingkungan yang melakukan pemantauan melalui teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk selanjutnya dilaporkan kepada pelanggan melalui email secara berkala.
"Rangkaian teknologi seperti diameter sensor, water infiltrasi sensor dan soil and air sensor digunakan untuk mengukur diameter pohon, mengukur daya serap tanah, mengukur kondisi tanah (kelembapan, suhu, pH, intensitas) serta kondisi udara (PM 2.5, PM 10, oksigen, dan karbondioksida) sehingga bisa diperoleh hasil laporan maksimal," katanya.
Fitur Pohon Kolektif GoGreener sendiri saat ini telah tersedia pada layanam GoFood, Sullivan menyebut ini sebagai inovasi dan strategi jangka panjang Gojek dalam bidang keberlanjutan. Nantinya, masyarakat dapat menjelajahi ragam kuliner dalam aplikasi tersebut sembari turut menyerap jejak karbon.
“Di samping kemajuan yang telah kami buat, kami memahami masih banyak yang harus dilakukan. Oleh karena itu, kami akan terus memanfaatkan solusi yang ada, berinovasi dan menjalin kemitraan sinergis bersama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menghadirkan masa depan yang lebih berkelanjutan untuk kehidupan sekarang, dan generasi mendatang,” demikian Tanah Sullivan.
Baca juga: Mari Jual Karbon dengan Tanam Pohon Trembesi
Baca juga: Dua kebun raya mangrove Surabaya serap ribuan ton emisi karbon
Baca juga: Djarum targetkan tanam 15.000 trembesi di JTTS kurangi emisi karbon
Baca juga: Grab perkenalkan tiga inisiatif dukung pengurangan emisi karbon
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022