• Beranda
  • Berita
  • BMKG minta wisatawan pantai DIY waspadai dampak siklon Noru

BMKG minta wisatawan pantai DIY waspadai dampak siklon Noru

29 September 2022 20:50 WIB
BMKG minta wisatawan pantai DIY waspadai dampak siklon Noru
Gelombang tinggi. (Antara/Budi Afandi)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta wisatawan di Pantai Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta mewaspadai dampak siklon tropis Noru yang berpotensi memicu tinggi gelombang laut hingga 30 September 2022.

"Untuk perairan pantai masih landai tetapi untuk lepas pantai (berjarak) lebih kurang 5 sampai 7 km dari bibir pantai gelombangnya bisa mencapai 4 sampai 6 meter atau sangat tinggi," kata Kepala Kelompok Data Analisis Prakirawan BMKG Yogyakarta Romadi saat dihubungi di Yogyakarta, Kamis.

Romadi mengatakan kecepatan angin di dekat siklon tropis Noru yang saat ini sedang aktif di perairan laut Filipina bagian barat mencapai 70 knot atau kurang lebih 130 km per jam.

Siklon tropis Noru tersebut mempengaruhi pola angin terutama di wilayah selatan Jawa dengan kecepatan sangat tinggi mencapai 15 hingga 20 km per jam.

Baca juga: Pertemuan G20 di Yogyakarta bahas isu lingkungan dan perubahan iklim

Baca juga: PMI bersiap hadapi potensi bencana akibat perubahan iklim


"Gelombang tinggi dipengaruhi kecepatan angin. Saat ini kecepatan angin sangat tinggi karena adanya siklon di perairan Filipina barat dan kemudian ada tekanan rendah di barat Australia sangat mempengaruhi tinggi gelombang di perairan selatan Jawa," ujar dia.

Dengan kondisi gelombang laut itu, Romadi meminta para wisatawan yang beraktivitas di sepanjang Pantai Selatan DIY berhati-hati dengan selalu mengindahkan arahan dari petugas.

Ia memprakirakan puncak gelombang tinggi tidak sepanjang waktu, namun pada jam tertentu antara pukul 07.00 WIB hingga 11.00 WIB.

"Kami imbau bagi wisatawan sangat berhati-hati dalam bermain air di Pantai Selatan dan selalu mengindahkan informasi dari petugas," kata Romadi.*

Baca juga: Gangguan belokan angin picu hujan di Yogyakarta

Baca juga: BMKG: stasiun iklim lindungi pangan Yogyakarta

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022