Sunaryanta di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa, mengatakan atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ikut berduka cita atas kejadian di Stadion Kanjuruhan.
"Kami berpesan kepada seluruh pecinta sepak bola untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan,” kata dia.
Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat mendoakan korban tragedi Kanjuruhan yang jumlahnya mencapai ratusan orang.
Ia juga berpesan kejadian di Stadion Kanjuruhan dapat dijadikan pembelajaran bersama sehingga ke depan tidak terulang kembali tragedi yang dapat mencoreng persepakbolaan Indonesia. Sepakbola saat ini menjadi salah satu olahraga pemersatu bangsa.
"Kami tekankan, semangat dan mendukung klub bolah-boleh saja, tetapi jangan dilakukan secara berlebihan. Sebab fanatisme justru bisa memecah-belah hubungan dengan suporter lain,” kata Sunaryanta.
Baca juga: Labfor Polri periksa CCTV di enam titik Stadion Kanjuruhan
Perwakilan suporter, Bima Candra, mengatakan suporter sepak bola di Gunungkidul menggelar aksi solidaritas terkait dengan tragedi Kanjuruhan.
Aksi solidaritas ini diharapkan menjadi awal bersatunya elemen suporter bola di Gunungkidul. Peristiwa yang terjadi dapat diambil hikmah dan pembelajaran.
“Tidak menyangka akan banjir suporter seperti ini semoga menjadi titik awal bersatunya suporter di Gunungkidul,” katanya.
Fans berat Arema tersebut mengaku senang dengan digelar aksi ini.
Pihaknya berharap melalui kegiatan ini Pemkab Gunungkidul dapat menjadi media yang merangkul elemen suporter yang ada di "Bumi Handayani" --sebutan untuk Gunungkidul-- itu.
“Kita tinggalkan rivalitas, kita bersama sama dari Gunungkidul menciptakan iklim sepak bola yang baik, mendidik dan berkarakter untuk Indonesia,” katanya.
Baca juga: Pengamat: Tunggu hasil investigasi tragedi Kanjuruhan
Baca juga: PBNU yakin TGIPF Tragedi Kanjuruhan bekerja dengan baik
Baca juga: Polri pastikan korban tragedi Kanjuruhan dapat perawatan terbaik
Pewarta: Sutarmi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022
