Sedikitnya 39 rumah warga dan satu jembatan mengalami kerusakan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur akibat longsor yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.tidak ada korban jiwa maupun luka-luka
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan Erwin Andri Atmoko, mengatakan, titik longsor tersebar di 12 kecamatan setempat.
"Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian itu,"
katanya di Pacitan, Selasa.
Selain menimpa rumah dan bangunan, longsor juga menyebabkan sejumlah ruas jalan dan jembatan putus dengan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta atau bahkan hingga satu miliar rupiah lebih.
"Bisa jadi. Untuk kerugian belum bisa kami hitung," katanya.
Baca juga: Akses jalan Selingkar Wilis di Trenggalek tertutup longsor
Baca juga: BPBD Muba evakuasi 10 korban tanah longsor di tepian Sungai Musi
Usai kejadian itu, BPBD Pacitan melakukan pendataan di 12 kecamatan yang terdampak longsor.
Hasilnya, ada 39 rumah yang teridentifikasi mengalami kerusakan. Mulai dinding jebol, atap ambrol, hingga rumah ambruk.
Wilayah yang cukup banyak terdampak longsor ini ada di Kecamatan Tulakan (11 rumah dan dua titik jalan), Kecamatan Ngadirojo (3 rumah, 8 ruas jalan dan 1 jembatan putus), serta di Kecamatan Sudimoro (20 rumah).
"Data ini masih sementara. Pendataan masih terus dilakukan dan akan kami perbarui jika ada laporan baru masuk," pungkasnya.
Baca juga: BNPB catat longsor di Kota Baru diakibatkan perubahan lanskap
Usai kejadian itu, BPBD Pacitan melakukan pendataan di 12 kecamatan yang terdampak longsor.
Hasilnya, ada 39 rumah yang teridentifikasi mengalami kerusakan. Mulai dinding jebol, atap ambrol, hingga rumah ambruk.
Wilayah yang cukup banyak terdampak longsor ini ada di Kecamatan Tulakan (11 rumah dan dua titik jalan), Kecamatan Ngadirojo (3 rumah, 8 ruas jalan dan 1 jembatan putus), serta di Kecamatan Sudimoro (20 rumah).
"Data ini masih sementara. Pendataan masih terus dilakukan dan akan kami perbarui jika ada laporan baru masuk," pungkasnya.
Baca juga: BNPB catat longsor di Kota Baru diakibatkan perubahan lanskap
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022