• Beranda
  • Berita
  • Unja gelar program Mari Chatting turunkan stunting

Unja gelar program Mari Chatting turunkan stunting

6 Oktober 2022 14:54 WIB
Unja gelar program Mari Chatting turunkan stunting
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Unja dan Bupati Kabupaten Tebo,Jambi dalam rangka penurunan stunting. ANTARA/HO-Unja

angka stunting tertinggi ketiga diantara negara-negara di Asia Tenggara

Universitas Jambi melakukan pendampingan kepada masyarakat di daerah lokasi fokus (lokus) stunting yang menjadi bagian dari program Matching Fund Masyarakat Mandiri Cepat Turunkan Stunting (Mari Chatting) Jambi bersama dengan mitra Kantor Perwakilan BKKBN Jambi.

Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat Unja, Dr. Guspianto, di Jambi, Kamis , mengatakan, Unja telah melakukan sosialisasi serta launching program dan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Bupati Kabupaten Tebo,Jambi dan juga PKS dengan 10 desa lokus stunting yang dilaksanakan pendampingan pada tahun 2022.

"Dimana lima desa diantaranya saat ini sudah menjadi lokasi PBL mahasiswa Prodi Ilmu Kesmas, yaitu Desa Tuo ILir, Teluk Rendah, Sari Mulya, Rantau Kembang, dan Sumber Agung dan lima desa lainnya adalah Desa Teriti, Lebak Bungur, Jati Belarik, Tambun Arang, dan Teluk Melintang," katanya menjelaskan.

Lebih lanjut, dia menerangkan, kegiatan selanjutnya dalam program ini disusul oleh dua kabupaten lainnya yaitu Kabupaten Bungo dan Kerinci yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

"Kegiatan yang akan dilaksanakan secara komprehensif adalah focus group discussion dalam penyusunan profil analisis situasi stunting, workshop dan diseminasi," katanya .

Baca juga: Sungaipenuh dan Merangin Jambi kolaborasi tanggulangi stunting
Baca juga: Pangdam II/Sriwijaya beri bantuan susu anak stunting dan yatim piatu

Universitas Jambi, kata dia , juga melakukan pendampingan keluarga berisiko dan keluarga dengan balita stunting oleh mahasiswa yang saat ini sudah berada di desa lokus dalam rangkaian kegiatan program based learning (PBL).

Lebih lanjut, disamping itu juga dilaksanakan kegiatan pemetaan sumber bahan pangan lokal dan pembentukan inisiasi 'Dashat' (dapur sehat atasi stunting) serta ditutup dengan pelatihan kader Dashat di tiga Kabupaten yang menjadi lokasi pendampingan saat ini.

Dia menerangkan, stunting merupakan masalah gizi jangka panjang akibat kurangnya asupan makan dalam waktu yang lama. Dampak stunting yang mungkin terjadi adalah terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia.

"Indonesia saat ini masih merupakan negara dengan angka stunting tertinggi ketiga diantara negara-negara di Asia Tenggara," katanya.

Penanganan stunting sudah dilakukan pemerintah dengan berbagai upaya dan target Pemerintah adalah akselerasi penurunan stunting menjadi 14 persen di tahun 2024 sehingga perlu kegiatan komprehensif dari semua sektor termasuk perguruan tinggi.

Program ini juga berkolaborasi dengan dua perguruan tinggi lainnya di Jambi yakni STIA Nusa Kabupaten Kerinci, IAI Tebo Kabupaten Tebo, dan Akper Setih Setio Kabupaten Bungo.

Baca juga: BKKBN Jambi dan perguruan tinggi bersinergi turunkan angka kekerdilan

Pewarta: Tuyani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022