• Beranda
  • Berita
  • Indonesia akan dorong penguatan kerja sama kesehatan ASEAN pada 2023

Indonesia akan dorong penguatan kerja sama kesehatan ASEAN pada 2023

14 Oktober 2022 15:53 WIB
Indonesia akan dorong penguatan kerja sama kesehatan ASEAN pada 2023
Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi (kiri) menjawab pertanyaan pembawa acara Podcast Antara Rully Yuliardi di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (13/10/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.

Kalau ASEAN menjadi penting maka kita akan dapat tetap memimpin dan memelihara ASEAN ini sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi dan stabilitas kawasan

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa Indonesia akan mendorong penguatan kerja sama ASEAN di bidang kesehatan, khususnya saat memegang keketuaan perhimpunan itu pada 2023.

"Kita kan ingin ASEAN menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi ... kan tidak mungkin ekonomi tumbuh kalau orangnya pada sakit maka integrasi ASEAN harus semakin diperkuat termasuk di bidang kesehatan," kata Menlu Retno dalam wawancara khusus dengan ANTARA pada Kamis (13/10).

Menurut Retno, negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang terletak di tengah kawasan Indo-Pasifik, memiliki peran yang sangat penting sehingga ASEAN harus kuat secara kelembagaan.

"Dengan memperkuat ASEAN, kita akan meyakinkan kepada dunia bahwa ASEAN itu penting," ujar Menlu Retno.

Baca juga: Indonesia akan pimpin ASEAN 2023 dengan paradigma kolaborasi

"Kalau ASEAN menjadi penting maka kita akan dapat tetap memimpin dan memelihara ASEAN ini sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi dan stabilitas kawasan," lanjutnya.

Selain itu, Menlu Retno juga mengatakan bahwa ASEAN yang terletak di tengah-tengah kawasan Indo-Pasifik, akan menghadapi tantangan eksternal dari segi geopolitik dan geo-ekonomi.

"Pada 2023, geopolitik masih akan dinamis sekali dan pertumbuhan ekonomi akan menurun, ini menciptakan tantangan eksternal bagi ASEAN karena perhimpunan ini dari sisi geografisnya sangat strategis dan termasuk di kawasan Indo-Pasifik," jelasnya.

"Semua negara sekarang berbicara tentang Indo-Pasifik yang dikatakan sebagai kawasan yang sangat strategis maka persaingan banyak terjadi di situ, dan ASEAN terletak di tengah-tengah Indo-Pasifik," jelasnya.

Namun, kata Retno, Indonesia sudah mengantisipasi adanya tantangan tersebut dengan mengeluarkan konsep Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (ASEAN Outlook on Indo-Pacific).

"Kalau ASEAN tidak punya konsep yang jelas mengenai Indo-Pasifik ini mau diapakan maka ASEAN akan terseret terus. Oleh karena itu, pada beberapa tahun lalu Indonesia telah menginisiasi ASEAN Outlook on Indo-Pacific yang akhirnya diadopsi oleh para pemimpin ASEAN," ujarnya.

Dengan adanya Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik itu, menurut Menlu Retno, ASEAN sudah dapat maju untuk mengimplementasikan pandangannya untuk membangun kerja sama di kawasan dengan negara-negara mitra ASEAN.

Dia pun menyebutkan salah satu bentuk konkret implementasi dari pandangan tersebut adalah penyelenggaraan kegiatan ASEAN-Indo-Pacific Infrastructure pada 2023.

Baca juga: Menlu: Isu Myanmar masih menjadi tantangan internal ASEAN tahun depan
Baca juga: Menlu: Indonesia hadapi dua tantangan besar keketuaan ASEAN 2023

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022