Dalam konferensi pers di Kantor Kementerian LHK, di Jakarta, Rabu, Menteri LHK Siti menjelaskan pada hari ini telah ditandatangani Contribution
Agreement (CA) atau Perjanjian Kontribusi antara Indonesia dan Norwegia mengenai kontribusi berbasis hasil untuk pengurangan emisi yang sudah dilakukan.
Dalam kontribusi tahap pertama, Norwegia akan menyalurkan 56 juta dolar AS (sekitar Rp868 miliar) untuk pengurangan emisi yang telah diverifikasi secara independen sebesar 11,2 juta ton dari pengurangan deforestasi dan degradasi hutan Indonesia pada 2016-2017.
Kontribusi pertama dari Norwegia itu sendiri akan dimanfaatkan untuk mendukung implementasi Rencana Operasional FoLU Net Sink 2030, menurut Siti.
"Sekarang ini kita dengan demikian memulai kerja-kerja operasional, tapi memang harus sistematis, konkret dan harus pas sesuai dengan implementasi dalam rangka mendukung Forestry and Land Use Net Sink 2030," katanya.
Siti menyebut bahwa FoLU Net Sink 2030 bukan merupakan kerja baru, tapi langkah sistematis yang sudah dilakukan selama ini dengan memastikan terus terjadi perbaikan di setiap tahapannya.
Dalam konferensi pers tersebut, Dubes Norwegia untuk Indonesia Dubes Rut Giverin menggarisbawahi kerangka kebijakan dan peraturan Indonesia mengurangi emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan memberikan hasil mengesankan.
Dia menyoroti Perjanjian Kontribusi itu merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman yang sudah dilakukan Indonesia dan Norwegia sebelumnya pada September lalu.
"Kami mendukung Pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan iklimnya melalui Rencana Operasional FoLU Net Sink 2030. Norwegia dengan bangga mendukung kegiatan-kegiatan tersebut melalui mekanisme pendanaan yang fleksibel dan transparan," ujar Rut Giverin.
Baca juga: Norwegia berkontribusi 56 juta dolar AS dukung FoLU Net Sink
Baca juga: Indonesia tingkatkan target pengurangan emisi GRK
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022