"Saat ini kita sudah punya tiga hasil nominator terbaik untuk logo, tagline dan maskot khusus Sumut. Semuanya secara umum sudah baik. Diharapkan yang akan terpilih merupakan representasi khas dari kedua provinsi, indah secara estetika dan memiliki makna mendalam," ujar Wasekjen III Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Herman Ago dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Adapun tiga logo terbaik adalah karya Anto Wibowo, M.Yuniarso, dan Rizki Subkhan Muharam. Karya Anto didasari model Ulos khas Sumut dan Rencong khas Aceh dengan warna merah, kuning, hijau dan hitam.
Baca juga: Ketum KONI Pusat ajak semua pihak cetak sejarah sukses PON 2024
Logo Yuniarso yang didominasi warna hijau, kuning dan jingga terinspirasi dari Stadion Sport Center, Rumah Adat Bolon, dan Tari Saman.
Terakhir adalah karya Rizki yang berbentuk obor yang terbentuk oleh visual menyerupai Rencong dan tongkat tunggal Panaluan khas Sumut.
Berikutnya terkait tagline. Pertama adalah karya Achmad Sutra dengan "Bersatu Kita Juara." Berikutnya karya Hanif Hermawan yakni, "Bersama Kita Menang." Terakhir Nila Wati dengan, "Bersatu Berjuang Berhasil."
KONI juga mengumumkan tiga maskot khusus Sumut. Pertama, karya Ali Basyori bernama "Bonar" yang merupakan Beo Nias.
Daru Redono membuat sepaket maskot Sumut, yakni "Matra" atau kependekan dari Macan Sumatera, kemudian "Magi" yang berasal dari kata Magiaom, bahasa Nias untuk Beo Nias, serta "Ruka" dari kata Reungkah dalam Aceh, yang dalam bahasa Indonesia berarti Monyet Kedih.
Terakhir adalah "Ponta" karya Giant Tahta Pahlawan yang mana kepanjangannya adalah PON Sumatera Utara. Logo tersebut berupa harimau namun dengan wajah gajah dengan berbagai aksesoris yang representasi Sumut, mulai batu nias, tenun ulos, hingga pohon kelapa sawit.
Baca juga: KONI Pusat pastikan PON 2024 terselenggara dengan peralatan berstandar
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022