Tujuh "startup" jebolan SSI sukses naik kelas

28 Oktober 2022 09:51 WIB
Tujuh "startup" jebolan SSI sukses naik kelas
Ilustrasi: Program Startup Studio Indonesia (SSI). (ANTARA/HO/SSI)
Tujuh startup Indonesia, yakni Zi.Care, Justika, Dibimbing, Prieds, Shieldtag, Paygua, dan Powerbrain sukses naik kelas setelah mengikuti Program Startup Studio Indonesia (SSI) yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan mewakili Kemenkominfo mengaku bangga menyaksikan alumni SSI berhasil mempraktikkan apa yang mereka pelajari selama program dan pengembangan bisnisnya ke tingkat lebih tinggi.

"Ini merupakan langkah kami dalam membangun pondasi ekosistem digital di Indonesia yang lebih sehat, matang, dan terintegrasi," kata Samuel dalam pernyataannya, Jumat.

Samuel mengatakan nantinya para alumni yang berhasil pun bisa kembali ke SSI untuk mewariskan ilmu dan pengalamannya kepada pendiri startup lainnya. Dengan demikian tercipta transfer of knowledge yang berkesinambungan.

Zi.Care merupakan startup teknologi kesehatan yang menawarkan sistem layanan medis holistik, yang mencakup administrasi RS & klinik, manajemen klaim, hingga rekam medis digital. Setelah lulus SSI, Zi.Care berhasil mendapatkan pendanaan pra-seri A senilai 1 juta dolar AS tahun ini.

Setelah mengikuti SSI, Justika, startup yang menawarkan jasa konsultasi hukum online juga mendapatkan pendanaan tahap awal dari East Venture pada Juni 2021. Startup ini juga dipercaya sebagai mitra Kementerian Koperasi dan UKM, terutama untuk menyediakan konsultasi hukum gratis bagi para UMKM yang terdampak pandemi.

Justika juga menjadi partner The Asia Foundation untuk memberikan konsultasi hukum gratis bagi korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT).

Ketiga adalah startup Dibimbing, platform pembelajaran dan persiapan karir digital ini sukses mengantarkan 80 persen alumninya ke dunia kerja. Startup alumni SSI Batch 2 ini baru saja mengumumkan pendanaan tahap awal dari init-6 pada bulan Juni yang lalu.

Merayakan hari jadinya yang ke-2 pada tanggal 1 Oktober, Dibimbing berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 200 persen dari tahun sebelumnya, serta kenaikan jumlah pengguna hingga 400 persen.

Sementara Prieds, yang menawarkan solusi supply chain management berbasis cloud untuk automasi rantai pasok di Indonesia, berhasil mendapatkan pendanaan tahap kedua setelah mengikuti SSI, dan semakin berkembang pesat berkat kemitraan dengan berbagai perusahaan, serta peluncuran produk baru berupa lini manajemen smart warehouse dan smart retail.

Jumlah kliennya pun turut meningkat lebih dari 25 persen, karena semakin banyak pelaku usaha yang memahami pentingnya digitalisasi rencana pasok.

Shieldtag, yang melayani sertifikasi elektronik yang bisa diverifikasi keaslian produk menggunakan QR code ter-enkripsi, penggunanya naik 10 kali setelah mengikuti SSI. Startup ini bertujuan untuk mencegah peredaran produk palsu dan bajakan yang lebih luas.

Startup ini telah memproteksi keaslian lebih dari 10 juta produk pada tahun 2022 dan memprioritaskan operasional di sektor obat-obatan pada tahun 2023, dalam rangka mengurangi penyebaran obat palsu di masyarakat.

Pada bidang finansial, Paygua, yang memudahkan bisnis penagihan, menerima pembayaran digital, serta mengatur arus kas dan keuangan, berhasil mencatatkan pertumbuhan organik lebih dari 200 persen, dari lebih 1.500 merchant aktif harian (daily active merchants) menjadi lebih 3.000, tanpa mengeluarkan biaya pemasaran.

Sejak diluncurkan di awal tahun, Gross Transaction Volume pun telah melebihi 9 juta juta dolar AS (sekitar Rp139,2 miliar).

Terakhir adalah Powertrain, startup pengembang efisiensi energi berbasis smart technology ini mendapatkan pendanaan tahap awal dari Achmad Zaky Foundation pada awal 2022. Alumni SSI Batch 3 ini menawarkan empat produk unggulan, yaitu manajemen energi, energi terbarukan, manajemen aset, dan solusi pengisian kendaraan listrik.

Dengan menggunakan solusi Powerbrain, para mitra bisa mendapatkan banyak manfaat, seperti penghematan biaya operasional (termasuk 20-30 persen tagihan listrik yang lebih rendah), peningkatan nilai bangungan, serta peningkatan kesejahteraan mitra.

Sejak diluncurkan pada September 2020, SSI telah meluluskan total 65 alumni startup. Setelah lulus, para alumni SSI berhasil mempraktikkan ilmu yang didapat sehingga mampu berkembang lebih pesat dari sebelumnya.

Dari setiap batch, 30-40 persen di antara peserta telah mendapatkan pendanaan tahap awal setelah mengikuti SSI.

Baca juga: Kemenkominfo harap SSI tingkatkan startup ke bisnis lebih nyata

Baca juga: Lima belas startup SSI batch 4 masuki tahap akhir program inkubasi

Baca juga: "Start up" alumni SSI raih pendanaan Rp332,1 miliar

Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022