Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan menghentikan pencarian seorang nelayan bernama Fery Setiawan (28) yang hilang tenggelam di perairan laut Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, sejak 27 Oktober 2022 karena sudah memasuki hari ketujuh pencarian.Tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, maka kami hentikan pencarian pada hari ketujuh ini
"Tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, maka kami hentikan pencarian pada hari ketujuh ini," kata Kepala Kantor SAR Mataram, Nanang Sigit PH, di Mataram, Kamis.
Dari laporan yang diterima, kata dia, korban berasal dari Dusun Lokok Kengkang, Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Lombok Utara.
Korban pergi melaut sejak Kamis (27/10), sekitar pukul 04.00 WITA, namun hingga malam hari tidak kembali ke rumahnya seperti biasa saat matahari terbenam.
Nanang menambahkan korban bersama dua rekannya pergi memancing ikan menggunakan perahu masing-masing di sekitar rumpon di perairan laut Kabupaten Lombok Utara.
Karena sudah waktunya pulang, korban diajak pulang oleh dua rekannya sekitar pukul 16.00 Wita. Di samping itu gelombang laut sudah mulai besar dan angin kencang.
Namun korban menolak dan lebih memilih melanjutkan aktivitasnya. Akhirnya korban ditinggal dengan kondisi sampan dan mesin masih normal.
"Karena tidak kunjung kembali, nelayan setempat melakukan pencarian ke lokasi terakhir korban terlihat. Namun tidak sampai ke lokasi akibat cuaca buruk, kemudian melapor ke pihak berwenang untuk membantu pencarian," katanya.
Tim SAR gabungan, lanjut Nanang, sempat menerima laporan dari Kepala Dusun Krepuk, Desa Sukadana bahwa perahu milik korban ditemukan oleh nelayan setempat di sekitar perairan Gili Lawang, Desa Takalok, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur.
Setelah sebelumnya mengerahkan tim Rescue Pos Siaga SAR Bangsal, Kantor SAR Mataram kembali menerjunkan tim Rescue Pos SAR Kayangan untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.
"Setelah dicek, memang benar itu perahu milik korban, ditemukan sekitar 22 nautical mile dari bibir pantai," katanya.
Selanjutnya, Pos SAR Kayangan bersama unsur terkait melakukan pencarian di sekitar penemuan perahu korban menggunakan rigit inflatable boat. Namun korban tidak ditemukan hingga tujuh hari pencarian.
Adapun tim SAR gabungan yang terlibat, antara lain tim Rescue Pos Siaga SAR Bangsal, Pos SAR Kayangan, TNI, polisi Dinas Kelautan dan Perikanan, Pemadam Kebakaran Lombok Utara, Barasiaga, Pokmaswas, Share Love, warga dan nelayan setempat, serta potensi SAR di Kabupaten Lombok Utara, dan Lombok Timur, demikian Nanang Sigit PH.
Baca juga: Transplantasi Karang Terus Diperluas Nelayan Lombok Utara
Baca juga: Basarnas sisir perairan Lombok Tengah cari empat nelayan hilang
Baca juga: Puluhan perahu di Lombok rusak diterjang ombak
Baca juga: SAR evakuasi 6 nelayan, korban kapal terbalik di perairan Lombok Barat
Pewarta: Awaludin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022