"Program madrasah memanggil ini sebagai bentuk tanggung jawab moral para guru madrasah terhadap kemajuan lembaga pendidikan dan keterampilan murid, mengingat di era saat ini keterampilan merupakan hal utama dalam menopang kehidupan masa depan yang lebih baik," kata Ketua PGMNI Jatim Moh Ali Muhsin usai peluncuran program madrasah memanggil di Pamekasan, Jawa Timur, Senin.
Program madrasah memanggil oleh PGMNI Jatim di Kabupaten Pamekasan itu merupakan program kerja sama antara PGMNI dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pamekasan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan Polres Pamekasan.
Muhsin menjelaskan, program ini merupakan pertama kali digelar di Jawa Timur dengan sasaran pertama Kabupaten Pamekasan.
"Ada beberapa pertimbangan mengapa Pamekasan menjadi pilihan kami dalam menjalankan program ini," katanya.
Baca juga: Kemenag susun modul peningkatan literasi siswa madrasah
Pertama, kata dia, karena Pamekasan termasuk salah satu kabupaten yang memiliki perhatian lebih pada bidang pendidikan madrasah dan pondok pesantren.
Buktinya, Pamekasan termasuk kabupaten yang paling banyak mengalokasikan anggaran dalam menyediakan beasiswa bagi santri. Hingga 2022 ini, tercatat sebanyak 3.500 orang lebih telah mendapatkan bantuan beasiswa santri dari Pemkab Pamekasan.
Kedua, karena Kabupaten Pamekasan memiliki komitmen kuat dalam mendorong kemajuan ekonomi melalui program wirausaha baru, menumbuhkan iklim akademis kuat di kalangan santri.
"Di samping itu, partisipasi publik dalam bidang pembangunan dan pemerintahan juga berjalan sesuai harapan," katanya.
Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Al-Khairat Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, melalui program madrasah memanggil ini, pihaknya juga meningkatkan peran semua pihak untuk proaktif terlibat dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan peserta didik.
"Karena itu, kami sengaja melibatkan semua elemen, seperti pengusaha, akademisi, institusi pemerintah, dan penegak hukum," katanya.
Baca juga: Kemenag dorong implementasi pendidikan ramah anak di madrasah
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Pamekasan Totok Hartono berterima kasih atas kehadiran program madrasah memanggil yang diluncurkan PGMNI Jatim di Kabupaten Pamekasan itu.
"Ini adalah awal yang baik bagi pemkab dan masyarakat Pamekasan, apalagi pola pendekatan yang dilakukan adalah pola pentahelix, sehingga hasilnya kami yakin akan sesuai harapan," katanya.
Melalui program ini, PGMNI Jatim nantinya akan datang ke sejumlah lembaga pendidikan di Pamekasan memberikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan lembaga.
Lembaga yang hendak mengembangkan keterampilan santri di bidang ekonomi dan usaha kreatif, maka narasumber yang dihadirkan dari pengurus Kadin Pamekasan dan pelaku usaha mikro yang tergabung dalam organisasi dagang itu.
Sedangkan lembaga yang membutuhkan pengembangan keterampilan dalam bidang jurnalistik, maka wartawan anggota PWI Pamekasan yang akan menjadi narasumber.
Baca juga: Kemenag tingkatkan kompetensi instruktur daerah bagi guru madrasah
"Jika pesantren yang ingin tahu hukum, dan atau cara mendaftar sebagai abdi negara dengan menjadi polisi, maka kami datangkan dari aparat kepolisian. Sedangkan wawasan akademik, kita telah bekerja sama dengan IAIN Madura," kata Muhsin.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022