Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat menggelar kegiatan Pameran Temporer dengan tema "teknologi sebagai sumber ilmu pengetahuan dan kebudayaan", untuk menyambut perhelatan ajang World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika 11-13 November 2022.Kita tampilkan 'cidomo' alat transportasi tradisional
Kegiatan Pameran Temporer yang berlangsung di Aula Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) itu dibuka langsung oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Provinsi Madani M, dan dihadiri Kepala Museum Negeri NTB Ahmad Nuralam MH beserta jajaran terkait lainnya di Mataram, Rabu.
Kepala Museum Negeri NTB Ahmad Nuralam mengatakan, Pameran Temporer ini akan berlangsung selama tujuh hari yakni 9-15 November 2022, dengan menampilkan berbagai revolusi teknologi hasil inovasi dan kreativitas siswa dari SMKN 3 Mataram.
"Pameran Temporer ini kita laksanakan untuk menyambut WSBK sekaligus meningkatkan kunjungan ke Museum. Karena itu, pameran kita buka dua hari sebelum WSBK sampai dua hari setelah WSBK," katanya.
Dengan harapan, pameran ini bisa menjadi magnet bagi masyarakat dan tamu-tamu WSBK berkunjung ke Museum untuk melihat berbagai hasil karya para putra daerah.
Baca juga: Museum NTB gelar pameran temporer semarakkan WSBK Mandalika
Baca juga: Museum NTB ajak warga belajar Filologi
Provinsi NTB memiliki tiga suku besar yakni Suku Sasak, Samawa, dan Mbojo, sehingga ajang WSBK ini menjadi momentum yang pas untuk memperkenalkan kebudayaan dan teknologi yang ada di daerah ini.
"Moto kita belum ke NTB kalau ke museum, sebab museum merupakan miniatur daerah NTB," katanya.
Lebih jauh Nuralam mengatakan, untuk menggelar pameran tersebut selain bekerja sama dengan SMKN 3 Mataram, juga dengan Badan Riset dan Teknologi (Brida) NTB, dengan menampilkan sekitar 65 hasil karya bertemakan revolusi teknologi.
Revolusi teknologi yang dipamerkan terbagi dalam empat kategori yakni revolusi teknologi peralatan rumah tangga, produksi, transportasi, dan teknologi komunikasi.
"Misalnya, kita tampilkan 'cidomo' alat transportasi tradisional yang menggunakan tenaga penggerak kuda, kini menggunakan listrik atau disebut dokar listrik (dolis)," katanya sambil menunjukkan koleksi di aula pameran.
Sebenarnya, lanjutnya, SMKN 3 Mataram dan Brida NTB masih banyak memiliki koleksi, hanya saja karena keterbatasan ruang, maka hasil karya pelajar NTB yang dipamerkan terbatas.
"Harapannya, semoga ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan berkunjung ke museum," katanya.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Provinsi Madani M seusai membuka kegiatan pameran dan berkeliling melihat koleksi di museum memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut.
"Kegiatan ini menjadi bagian ajang promosi pariwisata sejarah di daerah kita," katanya.
Menurutnya, museum menjadi pusat peradaban sebuah daerah sehingga ketika orang ingin melihat budaya dan teknologi di satu tempat harus datang ke museum.
"Museum bukan dokumen mati, tapi keberadaan-nya untuk dilihat dan sebagai pembelajaran generasi muda," katanya.
Baca juga: Pemprov NTB berencana bangun museum Gunung Rinjani dan Tambora
Baca juga: Puluhan aksara kuno babad-lontar Suku Sasak dipamerkan Museum NTB
Pewarta: Nirkomala
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022