Dari pantauan, Jumat, terlihat kursi-kursi di seluruh tribun baik di Zona A, B, dan C banyak yang kosong. Begitu juga di Zona H, I, J dan K. Kalaupun ada hanya beberapa kursi yang terisi. Itu pun di isi oleh petugas pengendali kerumunan serta "stakeholder" yang sedang bertugas. Padahal pengelola sudah memberikan fasilitas tiket gratis untuk menonton.
Salah satu penonton Muhammad (30) warga Lombok Timur mengakui sepi-nya penonton karena memang tidak ada penjualan tiket di hari pertama.
"Hanya ada satu dua orang yang terlihat duduk di kursi tribun penonton," ujarnya.
Menurutnya kemungkinan penonton akan ramai di hari kedua dan ketiga atau pada tanggal 12-13 Nopember karena saat itu adalah hari balapan.
"Kemungkinan besok baru ramai, karena hari itu race-nya," ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan salah satu warga yang berada di areal Sirkuit Mandalika, Kus (36). Dirinya mengakui jumlah penonton hari pertama WSBK 2022, jauh menurun dibandingkan saat hari pertama WSBK 2021.
"Kalau dulu penonton sampai ada yang menonton di bukit-bukit sekitar sirkuit. Saking ingin melihat balapan yang pertama kali di Mandalika," terangnya.
Meski demikian, sebagai warga dirinya memaklumi sepi-nya penonton di hari pertama WSBK. Karena hanya sesi latihan bebas pertama (Free Practice 1) sehingga warga kemungkinan kurang antusias.
Baca juga: Sirkuit Mandalika siap gelar balapan ke-900 World Superbike
Sebelumnya jumlah tiket yang terjual hingga H-1 pelaksanaan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, mencapai 30.510 lembar.
"Sampai hari ini tiket yang terjual sebanyak 30.510 lembar tiket," kata Head of Corcec Xplorin, Norman Haka Sulaiman.
Ia mengatakan tiket yang terjual itu terbagi untuk hari kedua pada 12 Nopember sebanyak 6.981 lembar dan hari ketiga pada 13 Nopember sebanyak 23.529 lembar.
"Kemungkinan ini masih bisa bertambah, karena penjualan tiket baik itu offline dan online masih kita buka selama berlangsungnya WSBK di Mandalika," ujarnya.
Menurut dia, dari 30.510 lembar tiket yang sudah terjual tersebut, 70 persen-nya dibeli oleh masyarakat Lombok, NTB.
Baca juga: Panitia: Tiket WSBK Mandalika terjual 30.510 lembar
"Kami sangat apresiasi, karena dari 70 persen yang menonton itu adalah masyarakat NTB," ucap Haka.
Sementara, lanjut Haka sekitar 30 persen yang membeli tiket merupakan orang luar Lombok, seperti Bali, dan beberapa daerah di Pulau Jawa.
"Kalau luar ini banyak yang datang dari Bali, karena dari sisi transportasi aksebilitas Bali lebih dekat dengan Lombok. Ini datanya dari tiket yang terjual. Tapi kalau dari luar negeri itu ada Malaysia dan Australia. Tapi untuk luar negeri ini jumlahnya tidak banyak," terangnya.
Haka mengakui di WSBK 2022 terjadi peningkatan jumlah penonton asal NTB dibanding saat pertama kali WSBK di gelar di Sirkuit Mandalika pada 2021 lalu.
"Kalau secara animo WSBK sekarang banyak penonton lokal. Mungkin karena dulu eforia-nya baru pertama sehingga dari luar daerah itu banyak yang datang. Tapi memang untuk tahun ini kita lebih khususkan banyak penonton lokal biar mereka lebih merasakan kehadiran sirkuit makanya ada diskon 50 persen untuk warga NTB. Kalau dari luar mungkin terpecah karena ada G20 dan mereka lebih menunggu untuk menonton MotoGP musim depan," katanya.
Baca juga: Injourney optimistis untuk kesuksesan World Superbike 2022
Baca juga: Tak pikirkan gelar juara, Toprak lebih fokus untuk juara di Mandalika
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022