Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memperkuat pelayanan kesehatan bagi masyarakat terutama di daerah pelosok dengan menghadirkan Posyandu Prima yang merupakan transformasi dari Poskesri (Pos Kesehatan Nagari).Posyandu Prima akan memberikan layanan kesehatan setiap hari dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan posyandu di tingkat nagari/desa dan kelurahan, sehingga layanan kesehatan lebih mudah diakses dan berada dekat dengan masyarakat
"Posyandu Prima akan memberikan layanan kesehatan setiap hari dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan posyandu di tingkat nagari/desa dan kelurahan, sehingga layanan kesehatan lebih mudah diakses dan berada dekat dengan masyarakat," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi di Padang, Kamis.
Menurutnya Posyandu Prima merupakan wadah pemberdayaan masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan lainnya sesuai dengan kebutuhan secara terintegrasi di nagari, desa, dan kelurahan.
“Posyandu Prima bukan hanya melayani bayi dan ibu saja, tetapi akan melayani seluruh masyarakat dari berbagai latar belakang usia, mulai dari remaja, dewasa, hingga lansia,” katanya.
Pelayanan di Posyandu Prima, kata Mahyeldi, akan dilakukan setiap hari seperti pelayanan yang diberikan di puskesmas sehingga masyarakat akan lebih terbantu.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, dr. Lila Yanwar mengatakan program itu sesuai dengan arahan Menteri Kesehatan yang ditindaklanjuti secara serius oleh Gubernur Sumbar untuk memperkuat pelayanan dasar di tingkat terbawah.
"Program Posyandu Prima ini berangkat dari kenyataan masih belum meratanya akses kesehatan ke seluruh daerah di Sumbar. Karena berbagai keterbatasan, puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan di daerah, belum mampu menjangkau masyarakat secara keseluruhan, terutama mereka yang tinggal di daerah-daerah terpencil dan terisolir," katanya.
Menurutnya untuk daerah pelosok selama ini sebenarnya sudah ada pos kesehatan nagari (poskesri) yang dibangun oleh nagari itu sendiri, namun pelayanannya belum maksimal. Poskesri inilah yang kemudian “disulap” menjadi Posyandu Prima.
“Tak hanya namanya saja yang berubah dari Poskesri ke Posyandu Prima. Lebih dari itu, pelayanan kesehatannya juga ditingkatkan menjadi setara pelayanan puskesmas. Statusnya naik. Dengan kata lain, masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh berobat ke puskesmas, cukup ke Posyandu Prima," katanya.
Dengan keberadaan Posyandu Prima akan sangat memudahkan masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di nagari-nagari terpencil, yang secara akses, sangat jauh dari puskesmas untuk bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang setara dengan puskesmas.
Keberadaan Posyandu Prima, menurut Lila, juga mengurai kesalahpahaman masyarakat tentang posyandu, yang selama ini diidentikkan sebagai “tempat penimbangan bayi”. Padahal, sesuai namanya, pos pelayanan terpadu, posyandu juga bisa memberikan pelayanan kesehatan secara umum, seperti halnya puskesmas.
“Poskesri yang selama ini hanya melayani ibu bersalin dan semacamnya, melalui transformasi menjadi Posyandu Prima, telah ditingkatkan fungsinya untuk melayani kesehatan masyarakat, termasuk juga melayani screening penyakit-penyakit berat seperti TBC, kanker, dan sebagainya. Selain itu, Posyandu Prima juga menjadi perpanjangan tangan pemerintah daerah untuk penanganan stunting di nagari-nagari,” katanya.
Posyandu Prima telah diluncurkan di dua kabupaten, yakni Limapuluh Kota dan Pasaman Barat. Dalam waktu dekat daerah-daerah lain juga diharapkan bisa segera menyusul. Ujungnya nanti terwujud satu nagari satu posyandu prima, demikian Lila Yanwar.
Baca juga: Pemkot Padang terus melengkapi infrastruktur pelayanan kesehatan
Baca juga: BPJS Kesehatan bermitra dengan Bank Nagari memudahkan peserta membayar iurannya
Baca juga: Puskesmas di Padang menyelenggarakan posyandu khusus jiwa
Baca juga: Warga Nagari Garabak Solok tidak mendapatkan pelayanan bidan
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022