• Beranda
  • Berita
  • Relawan gelar penapisan tuberkulosis di pemukiman Badui Lebak

Relawan gelar penapisan tuberkulosis di pemukiman Badui Lebak

19 November 2022 08:14 WIB
Relawan gelar penapisan tuberkulosis di pemukiman Badui Lebak
Warga Badui Dalam dengan khas pakaian dan lomar atau ikat kepala menggunakan baju warna putih dan celana hitam di Kabupaten Lebak, Banten. ANTARA/Mansur/am.

Kami menargetkan skrining Tb sebanyak 200 orang warga Badui

Organisasi kemanusiaan Sahabat Relawan Indonesia (SRI) akan menggelar skrining atau penapisan tuberkulosis (Tb) di pemukiman Badui di pedalaman Kabupaten Lebak Provinsi Banten guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adat daerah itu.
 
"Kami menargetkan skrining Tb sebanyak 200 orang warga Badui," kata Ketua Koordinator SRI Muhammad Arif dalam keterangannya di Lebak, Sabtu.
 
Pelaksanaan penapisan Tb dilakukan awal Desember 2022 bekerja sama dengan Paguyuban Warga Banten (Puwnten), PT Krakatau Sarana Industri (KSI) dan RS Andalucia Serang.
 
Penapisan dilakukan dengan peralatan X-Ray Artificial Intelligence untuk memberikan hasil diagnosis Tb yang lebih cepat dan lebih efisien.
 
Kegiatan itu bertujuan untuk menurunkan prevalensi Tb, dimana di masyarakat Badui cukup tinggi kasus penyakit itu, sehingga perlu penanganan secara komprehensif dan berkelanjutan.

Baca juga: Tokoh adat Badui minta wisatawan jaga pelestarian alam

Baca juga: Saat buka ladang, ada warga Badui digigit ular berbisa lagi
 
Sebab, kata dia, jika tidak segera ditangani permasalahan penyakit Tb bisa menularkan kepada warga lainnya.
 
Penapisan dengan target 200 warga Badui dan sekitarnya itu terutama kepada warga yang memiliki kontak erat dengan pasien Tb yang saat ini sedang didampingi organisasi itu.
 
"Jika pemeriksaan miskrokopis ditemukan bakteri tahan asam (BTA) pada sampel dahak maka ditindaklanjuti dengan pengobatan anti Tb (OAT) selama enam bulan. Pengobatan itu untuk memutus mata rantai Tb," katanya menjelaskan.
 
Menurut dia, pihaknya sudah menghubungi Dirjen Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Imran Pambudi.
 
Bahkan, Kemenkes siap menindaklanjuti pengobatan setelah penapisan di pemukiman Badui tersebut.
 
Saat ini, kata dia, pihaknya melaksanakan penapisan Tb untuk membantu pemerintah, karena kasus Tb di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan China.
 
Kasus Tb di Indonesia dengan jumlah 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.
 
"Kami sebagai relawan peduli untuk menurunkan prevalensi Tb agar masyarakat hidup sehat dan terbebas dari Tb dengan melakukan penapisan di pemukiman masyarakat Badui," kata Arif.

Baca juga: Anak Badui alami gizi buruk-TB dibawa Sahabat Relawan ke RSUD Banten

Baca juga: Ibu melahirkan anaknya meninggal warga Badui dikunjungi tim medis SRI
 
 
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022