"Bagaimana sekarang para tokoh-tokoh agama ini bisa melakukan internalisasi di agamanya masing-masing dan mempromosikan kepemimpinan perempuan ini kepada umat agamanya masing-masing," katanya dalam seminar bertajuk "Peran Kepemimpinan Perempuan Lintas Agama dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak" di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan para tokoh lintas agama telah sepakat untuk meningkatkan kapasitas perempuan.
"Tadi kita sepakat dan semua tokoh agama sudah berikrar juga dan sudah berkomitmen, sudah menandatangani komitmen bersama, lintas agama oleh para tokoh agama yang mewakili agama masing-masing," kata Lenny.
Baca juga: KemenPPPA: Sudah banyak perempuan terlibat dalam pemerintahan desa
Peningkatan kapasitas perempuan di antaranya dilakukan dengan meningkatkan literasi tentang nilai-nilai kesetaraan gender.
"Jadi lintas agama semua menekankan betapa penting dilakukannya literasi tentang nilai-nilai kesetaraan gender, baik itu di diri sendiri, artinya di diri para perempuan itu sendiri, kemudian ke keluarganya, di tempat kerja, atau di tempat di mana para perempuan itu berkarya, serta di masyarakat," katanya.
Hal tersebut penting karena untuk meningkatkan kepemimpinan perempuan perlu peningkatan kemampuan dari kedua belah pihak, baik yang memberi peran maupun yang diberi peran.
Selain itu, dukungan juga perlu diberikan oleh pihak laki-laki agar memberikan dukungan agar perempuan bisa menjadi pemimpin.
Baca juga: Peningkatan partisipasi perempuan bidang ekonomi tingkatkan PDB
Baca juga: Deputi: Butuh 60 tahun lebih samakan partisipasi kerja perempuan-pria
Baca juga: Pemberdayaan perempuan jadi fokus G20 atasi masalah perempuan anak
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022