• Beranda
  • Berita
  • Epidemiolog: Booster kedua penting untuk proteksi maksimal bagi lansia

Epidemiolog: Booster kedua penting untuk proteksi maksimal bagi lansia

24 November 2022 21:16 WIB
Epidemiolog: Booster kedua penting untuk proteksi maksimal bagi lansia
Salah seorang lansia di Kota Denpasar divaksinasi penguat (booster) kedua di salah satu fasilitas kesehatan pada Kamis (24/11/2022). ANTARA/HO-Pemkot Denpasar.

Epidemiolog lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dr Yudhi Wibowo mengingatkan pentingnya vaksinasi booster COVID-19 dosis kedua, atau suntikan keempat untuk memberikan proteksi yang maksimal bagi lansia.

"Vaksinasi booster COVID-19 dosis kedua penting bagi kelompok lansia guna memberikan proteksi yang maksimal dari risiko penularan COVID-19," katanya ketika dihubungi dari Jakarta, Kamis.

Menurut dia, program pemerintah terkait pemberian vaksinasi booster dosis kedua perlu didukung penuh guna mempercepat penanganan pandemi di Tanah Air.

"Program ini perlu didukung guna meningkatkan cakupan vaksinasi booster kedua bagi lansia," katanya.

Baca juga: Dinkes Bali pastikan vaksin penguat kedua untuk lansia sudah siap

Baca juga: Yogyakarta hitung ketersediaan vaksin untuk vaksinasi booster lansia

Menurut Yudhi Wibowo, vaksinasi booster COVID-19 dosis kedua diperlukan untuk menurunkan angka hospitalisasi dan mencegah sakit dengan gejala yang berat.

"Pengalaman selama pandemi ini menunjukkan bahwa vaksinasi terbukti dapat menurunkan angka hospitalisasi dan mencegah sakit dengan gejala yang berat, tentu hal ini sangat penting bagi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, ibu hamil serta mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid" katanya.

Menurut dia, pemerintah perlu terus meningkatkan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya vaksinasi COVID-19 guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat.

"Sosialisasi dan edukasi mengenai vaksinasi bisa melibatkan puskesmas atau kader-kader kesehatan yang ada di setiap desa," katanya.

Yudhi juga mengingatkan bahwa pada saat ini pandemi COVID-19 belum berakhir sehingga peningkatan cakupan vaksinasi dan juga protokol kesehatan tetap harus menjadi perhatian bersama.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto mengatakan bahwa pada saat ini terjadi tren kenaikan kasus COVID-19 akibat subvarian baru.

"Belakangan ini terjadi peningkatan kasus COVID-19 sehingga masyarakat perlu meningkatkan protokol kesehatan dan melengkapi diri dengan vaksinasi guna mengantisipasi meluasnya subvarian baru XBB," katanya.

Menurutnya, vaksinasi booster sangat diperlukan guna mencegah risiko gejala berat dan risiko rawat inap, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan mereka yang memiliki komorbid.

"Masyarakat juga perlu mengingat bahwa dalam enam hingga delapan bulan dari penyuntikan vaksinasi dosis penguat pertama ada kemungkinan penurunan kadar antibodi sehingga perlu dosis penguat kedua," katanya.*

Baca juga: IDI : Boster COVID-19 dosis kedua upaya ekstra lindungi lansia

Baca juga: Menkes minta lansia 60 tahun lebih dan nakes segera "booster" kedua

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022