Tim SAR gabungan menghentikan pencarian seorang nelayan bernama La Jamadin (55) yang dilaporkan hilang Rabu (23/11) akibat tersambar petir di sekitar perairan antara Kabupaten Buton dengan Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, usai sepekan dilakukan operasi pencarian.operasi pencarian korban di hari ketujuh cuaca cerah berawan
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kendari, Rabu mengatakan pencarian korban telah dilakukan semaksimal mungkin dengan menyasar lokasi kejadian kecelakaan namun hingga hari ketujuh operasi pencarian, korban tak kunjung ditemukan.
"Hingga memasuki hari ketujuh pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR gabungan dengan hasil nihil dan tidak ada tanda-tanda ditemukan korban, setelah dilakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk keluarga korban, maka operasi SAR dinyatakan ditutup," katanya.
Dia menyampaikan, operasi SAR dapat dibuka kembali apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Baca juga: Nelayan Buton Utara diduga menjadi korban petir
Baca juga: Dua petani dan satu nelayan di Jepara tewas tersambar petir
Aris menyebut pencarian korban, warga Dusun Bantea, Desa Dongkala, Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton itu melibatkan tim penyelamat dari Pos SAR Wakatobi, nelayan sekitar dan keluarga korban.
"Saat operasi pencarian korban di hari ketujuh cuaca cerah berawan, kecepatan angin 7 sampai 10 knot dengan tinggi gelombang mencapai 0,5 sampai 1,5 meter," katanya.
Pencarian korban menggunakan alat yakni satu unit RIB milik Pos SAR Wakatobi, perahu milik nelayan satu unit dan peralatan pendukung keselamatan lainnya.
Baca juga: Kapal nelayan Sungailiat tenggelam akibat tersambar petir
Aris menyebut pencarian korban, warga Dusun Bantea, Desa Dongkala, Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton itu melibatkan tim penyelamat dari Pos SAR Wakatobi, nelayan sekitar dan keluarga korban.
"Saat operasi pencarian korban di hari ketujuh cuaca cerah berawan, kecepatan angin 7 sampai 10 knot dengan tinggi gelombang mencapai 0,5 sampai 1,5 meter," katanya.
Pencarian korban menggunakan alat yakni satu unit RIB milik Pos SAR Wakatobi, perahu milik nelayan satu unit dan peralatan pendukung keselamatan lainnya.
Baca juga: Kapal nelayan Sungailiat tenggelam akibat tersambar petir
Baca juga: Tim SAR cari nelayan Riau hilang setelah tersambar petir
Sebelumnya, pada Rabu (23/11) sekitar pukul 03.00 WITA korban dilaporkan keluar mencari ikan dengan menggunakan perahu panjang di sekitar perairan antara Desa Koholimombono Kecamatan Wabula, Buton dengan Karang Kapota Kabupaten Wakatobi.
Sekitar pukul 11.00 WITA nelayan lainnya melihat korban dari kejauhan sedang mengengkol mesin perahunya, namun tiba-tiba hujan deras disertai petir yang langsung menyambar korban.
Selanjutnya saksi bersama rekannya tiga orang berusaha mendekati lokasi kejadian kecelakaan dan melihat korban sudah tidak berada di atas perahu panjangnya. Pencarian telah dilakukan oleh nelayan sekitar dan keluarga korban, namun hingga informasi tersebut diterima Basarnas Kendari dengan hasil nihil.
Baca juga: Nelayan hilang akibat kapalnya dihantam ombak di Pulau Rangsang
Sebelumnya, pada Rabu (23/11) sekitar pukul 03.00 WITA korban dilaporkan keluar mencari ikan dengan menggunakan perahu panjang di sekitar perairan antara Desa Koholimombono Kecamatan Wabula, Buton dengan Karang Kapota Kabupaten Wakatobi.
Sekitar pukul 11.00 WITA nelayan lainnya melihat korban dari kejauhan sedang mengengkol mesin perahunya, namun tiba-tiba hujan deras disertai petir yang langsung menyambar korban.
Selanjutnya saksi bersama rekannya tiga orang berusaha mendekati lokasi kejadian kecelakaan dan melihat korban sudah tidak berada di atas perahu panjangnya. Pencarian telah dilakukan oleh nelayan sekitar dan keluarga korban, namun hingga informasi tersebut diterima Basarnas Kendari dengan hasil nihil.
Baca juga: Nelayan hilang akibat kapalnya dihantam ombak di Pulau Rangsang
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022