• Beranda
  • Berita
  • Pakar: Booster kedua lindungi lansia dari risiko COVID-19

Pakar: Booster kedua lindungi lansia dari risiko COVID-19

1 Desember 2022 14:55 WIB
Pakar: Booster kedua lindungi lansia dari risiko COVID-19
Tangkapan layar Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Sri Rezeki Hadinegoro SpA(K) dalam acara gelar wicara dengan tema "Perketat Prokes Perkuat Booster Pada Lansia". ANTARA/Wuryanti Puspitasari.

Jika memiliki komorbid, maka harus dilindungi

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Sri Rezeki Hadinegoro SpA(K) mengatakan bahwa vaksinasi COVID-19 booster kedua atau suntikan keempat sangat penting untuk melindungi kelompok lansia dari risiko penularan COVID-19.
 

"Kelompok lansia perlu segera mendapatkan vaksinasi booster kedua, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid," kata Sri Rezeki Hadinegoro dalam acara gelar wicara dengan tema "Perketat Prokes Perkuat Booster Pada Lansia" yang diakses secara daring di Jakarta, Kamis.
 

Prof Sri menambahkan bahwa keluarga berperan penting dalam memberikan pemahaman dan edukasi mengenai pentingnya vaksinasi COVID-19 bagi lansia, mulai dari dosis pertama hingga dosis keempat.
 

"Kalau di dalam keluarga ada lansia yang belum booster maka keluarganya perlu memberi pemahaman mengenai pentingnya booster, termasuk booster kedua," katanya.

Baca juga: IDI : Boster COVID-19 dosis kedua upaya ekstra lindungi lansia

Baca juga: Bio Farma siapkan 5 juta dosis vaksin IndoVac booster kedua lansia

 

Terlebih lagi, kata dia, bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, vaksinasi COVID-19 dapat memberikan perlindungan optimal dan mengurangi tingkat keparahan, bahkan kematian akibat COVID-19.
 

"Jika memiliki komorbid, maka harus dilindungi agar tidak terkena COVID-19, salah satunya adalah dengan vaksinasi dan juga memperkuat protokol kesehatan," katanya.
 

Dengan demikian, kata dia, upaya untuk meningkatkan cakupan vaksinasi bagi kelompok lansia merupakan hal yang sangat penting.
 

"Penyakit infeksi biasanya terjadi karena interaksi tiga faktor utama, yakni faktor individu itu sendiri, faktor penyebab dan faktor lingkungan," katanya.
 

Pada lansia, kata dia, faktor individu sangat berpengaruh karena daya tahan tubuh biasanya telah menurun atau tidak semaksimal saat usia muda.
 

"Dengan demikian vaksinasi diperlukan untuk meningkatkan kadar antibodi atau kekebalan," katanya.
 

Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan program vaksinasi booster COVID-19 dosis kedua, atau suntikan keempat bagi kelompok masyarakat lanjut usia bertujuan untuk memberikan perlindungan yang optimal.
 

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto mengatakan booster kedua bagi lansia untuk memberikan perlindungan optimal di tengah pandemi COVID-19.

Baca juga: Epidemiolog: Booster kedua penting untuk proteksi maksimal bagi lansia

Baca juga: Dinkes Bali pastikan vaksin penguat kedua untuk lansia sudah siap

 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022