• Beranda
  • Berita
  • Rupiah jelang akhir pekan masih lanjut menguat tajam

Rupiah jelang akhir pekan masih lanjut menguat tajam

2 Desember 2022 10:20 WIB
Rupiah jelang akhir pekan masih lanjut menguat tajam
Ilustrasi - Petugas kasir menghitung mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (25/2/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan pasar spot Senin (25/2/2019) ditutup menguat Rp14.015 atau menguat 0,28 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.

Pasar menanti data utama tenaga kerja AS yang dapat menjadi faktor dalam jalur kebijakan moneter.

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menjelang akhir pekan masih melanjutkan penguatan tajam pada Kamis (1/12) kemarin.

Rupiah pada Jumat pagi ini menguat 133 poin atau 0,85 persen ke posisi Rp15.430 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.563 per dolar AS.

"Pasar menanti data utama tenaga kerja AS yang dapat menjadi faktor dalam jalur kebijakan moneter," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta.

Baca juga: Rupiah menguat signifikan dipicu sinyal perlambatan The Fed

Fokus sekarang beralih ke data ketenagakerjaan nonpertanian atau Non Farm Payrolls (NFP) yang akan dirilis hari ini, yang diharapkan menunjukkan bahwa pasar pekerjaan sedikit "mendingin" pada November.

Namun sektor tersebut tetap kuat tahun ini, dengan bank sentral menyatakan akan mencari lebih banyak moderasi karena memperketat kebijakan.

Setiap tanda-tanda kekuatan tak terduga di pasar pekerjaan memberi The Fed dorongan yang cukup untuk terus menaikkan suku bunga, yang bisa menjadi skenario yang negatif bagi pasar.

Gubernur The Fed Jerome Powell dalam pidatonya pekan ini kembali mengukuhkan niat The Fed untuk menurunkan kenaikan tingkat suku bunga acuan yang sedang berjalan.

Sebelumnya, The Fed menaikkan tingkat suku bunga sebesar 75 basis poin pada empat pertemuan terakhir dan sudah menaikkan tingkat suku bunga sebesar total 3,75 persen hanya dalam tahun 2022 ini saja.

Baca juga: Dolar goyah di sesi Asia karena inflasi surut, fokus ke data pekerjaan

Powell menyebutkan masih akan menaikkan suku bunga acuan hingga dapat menekan turun inflasi di AS, tetapi menghindari kenaikan suku bunga secara agresif seperti yang sudah terjadi.

Kendati demikian, pelaku pasar masih was-was terhadap batas tertinggi tingkat suku bunga di AS dengan ekspektasi kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertengahan bulan Desember dan kebijakan hawkish masih dapat berlanjut hingga pertengahan 2023.

Pada Kamis (1/12) lalu, rupiah ditutup menguat 169 poin atau 1,07 persen ke posisi Rp15.563 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.732 per dolar AS.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022