Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat mengajak masyarakat menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) Aedes Aegypti untuk mengatasi kenaikan jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) yang secara akumulatif telah mencapai sebanyak 1.428 orang hingga November 2022.Sebanyak 1.428 orang itu data akumulatif dari Januari sampai November 2022, sudah banyak yang sembuh, ada juga masih sakit. Maka kita mengajak masyarakat membasmi sarang nyamuk, apalagi sekarang sudah musim hujan
"Sebanyak 1.428 orang itu data akumulatif dari Januari sampai November 2022, sudah banyak yang sembuh, ada juga masih sakit. Maka kita mengajak masyarakat membasmi sarang nyamuk, apalagi sekarang sudah musim hujan," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor dr Erna Nuraena kepada ANTARA di Kota Bogor, Jumat.
Ia mengatakan sesuai "Gerakan 1 Rumah 1 Juru Pantau Jentik" (Jumantik) disingkat G1R1J, masyarakat diharapkan mengajak keluarga untuk melakukan 3M yaitu menguras, mengubur dan menutup sarang nyamuk di rumah masing-masing.
Selain itu, masyarakat diimbau berkoordinasi untuk membentuk Jumantik lingkungan, koordinator Jumantik dan supervisor Jumantik.
Disampaikannya bahwa DBD merupakan penyakit virus yang dibawa oleh nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis.
Penyakit DBD masih menjadi masalah kesehatan dan ancaman serius di sejumlah wilayah di Indonesia khususnya di musim penghujan.
Dinkes Kota Bogor mencatat dari 1.428 orang terserang DBD, angkanya naik turun sepanjang tahun 2022 ini. Mulai Bulan Januari terdapat 129 kasus, Februari 75 kasus, Maret 155 kasus dan April kembali turun menjadi 151 kasus.
Kemudian, terus menurun pada bulan Mei menjadi 116 kasus, naik kembali pada Juni sebanyak 135 kasus, Juli 135 kasus, turun di Bulan Agustus menjadi 115 kasus, September 136 kasus, Oktober 132 kasus dan November kembali tinggi menjadi 149 kasus.
Dari jumlah tersebut, terdapat jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 8 orang, yaitu pada periode Mei sebanyak satu orang, Juni satu orang, Juli satu orang, Agustus satu orang, September dua orang, Oktober satu orang dan November satu orang.
Ia menyebutkan sampai November penyebaran kasus DBD terbanyak di wilayah Kota Bogor pada tahun 2022 yaitu di Kelurahan Katulampa di temukan sebanyak 92 kasus DBD, Kelurahan Cikaret 60 kasus DBD dan di Kelurahan Mulyaharja juga Kelurahan Baranangsiang di temukan sebanyak 50 kasus DBD.
Rata-rata usia yang terjangkit Demam Berdarah di wilayah Kota Bogor yaitu rentang usia 5-14 tahun.
"Kami berharap masih kurangnya kepedulian masyarakat untuk melakukan upaya preventif penularan penyakit DBD di wilayah Kota Bogor segera disadari masyarakat dan mulai melaksanakan 3M untuk kepentingan kesehatan bersama," demikian Erna Nuraena.
Baca juga: Entomolog Kesehatan jelaskan potensi DBD di Kota Bogor
Baca juga: Warga Kota Bogor meninggal karena DBD bertambah satu
Baca juga: Kena DBD, empat anak meninggal di Kota Bogor
Baca juga: 25 warga Kota Bogor terserang cikungunya
Pewarta: Linna Susanti
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022