• Beranda
  • Berita
  • Munas angkat peran ibu dalam keseharian lewat "The Truth Inside You"

Munas angkat peran ibu dalam keseharian lewat "The Truth Inside You"

15 Desember 2022 21:04 WIB
Munas angkat peran ibu dalam keseharian lewat "The Truth Inside You"
Sejumlah pengunjung yang sedang menikmati pameran bertajuk “The Truth Inside You: Alunan Kisah tentang Perempuan" yang digelar Museum Nasional di Jakarta pada Kamis (15/12/2022). ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti.

Museum Nasional (Munas) Jakarta mengangkat isu pentingnya peran ibu dalam keseharian bermasyarakat di Indonesia lewat pameran yang bertajuk “The Truth Inside You: Alunan Kisah tentang Perempuan”.

“Tema yang akan diangkat dalam pameran ini akan menampilkan kondisi dan peran perempuan dalam keseharian. Perempuan yang bertahan dan mengatasi berbagai tantangan kehidupan dengan kekuatan yang ada dalam dirinya,” kata Kurator Museum Nasional Fifia Wardhani dalam pameran "The Truth Inside You" di Jakarta, Kamis.

Pameran yang juga digelar untuk menyambut Hari Ibu pada 22 Desember 2022 mendatang itu, digelar pada 15 Desember 2022 sampai 15 Januari 2023. Untuk konsep pameran Fifia dibantu oleh Kurator lain bernama Yustina Dwi Stefanie.

Fifia menuturkan bahwa konsep pameran akan mengajak para pengunjung untuk merespon kompleksitas dunia yang dijalani perempuan, khususnya perempuan Indonesia yang unik dan dinamis.

Baca juga: Muskitnas luncurkan inovasi lima konten baru dalam Kanal Budaya

Baca juga: Museum pahlawan nasional A.K Gani pameran bersama di Palembang


Total koleksi yang dipamerkan berjumlah 108 dengan rincian 102 koleksi adalah milik Museum Nasional. Sementara lainnya datang dari beberapa instansi terkait seperti Museum Katedral, Museum Pusaka (TMII), Museum Seni Rupa dan Keramik, Perpustakaan Nasional, Museum Sonobudoyo dan Galeri Nasional.

Tidak hanya berupa koleksi, pameran ini juga akan menyajikan tiga karya instalasi, satu karya Augmented Reality (AR), dan satu ruang kontemplasi berbasis video mapping.

Terdapat dua tema besar yang diangkat yaitu “This is Me” dan “I can Be”, yang membawa pesan terkait jati diri, citra, dan peran perempuan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, dan bernegara.

Tema "This is Me" memuat dua subtema. Pada “Dive into Me” pengunjung akan diajak untuk merasakan membangun sikap terbuka atas diri sendiri, menyelami dan memahami pribadi masing- masing atas setiap anugerah yang dimiliki, yang digambarkan melalui wadah air suci, cudrik dan patrem.

Sementara “Make Your Day Up” adalah sikap dari pribadi yang telah menemukan diri seutuhnya. Perempuan yang percaya diri diharapkan menjadi energi positif dan penggerak melalui setiap peran yang dilakoninya. Dipamerkan dalam koleksi noken, anting gasing, dan beberapa perhiasan zaman dulu.

Fifia melanjutkan jika tema “I can Be” memiliki subtema “The Heart Beat” yang menampilkan jiwa perempuan layaknya detak jantung yang menjadi daya peneguh. Serta “Anything” yang mengangkat potensi dan keterlibatan perempuan di berbagai sektor.

“Ini mendobrak stigma lama ‘perempuan sebagai konco wingking’, melalui sudut pandang baru yang tidak lagi diartikan konvensional, melainkan sebagai perempuan di balik layar yang mampu menciptakan pribadi-pribadi tangguh, potensial, dan adaptif melalui arca Prajnaparamita, Rajapatni Gayatri dan perempuan di balik kejayaan dan keagungan Majapahit,” katanya.

Sebagai intisari dari pameran bertajuk "A Harmony" akan mengajak setiap pribadi, untuk merawat kehidupan dan relasi yang harmonis dan bermartabat, direpresentasikan dalam bentuk arca, perhiasan serta seni kriya.

Fifia berharap lewat pameran itu, setiap perempuan dapat terus beradaptasi dan bertransformasi dari waktu ke waktu.

“Rangkaian acara ini juga mengajak kita semua untuk melihat dan memahami perempuan lebih dekat lewat atribut-atribut yang melekat padanya, dari situ perspektif terhadap perempuan diharapkan menjadi lebih luas,” ucapnya.*

Baca juga: MKN: Museum bisa jadi inspirasi-motivasi anak muda teladani pahlawan

Baca juga: Museum Kebangkitan Nasional buka pameran temporer "Kelana Bestari"

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022