• Beranda
  • Berita
  • Rupiah akhir pekan ditutup menguat, terkerek peringkat kredit RI

Rupiah akhir pekan ditutup menguat, terkerek peringkat kredit RI

16 Desember 2022 16:18 WIB
Rupiah akhir pekan ditutup menguat, terkerek peringkat kredit RI
Ilustrasi - Karyawan memegang mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta Pusat. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.

Indonesia memiliki posisi yang lebih baik dibandingkan negara-negara peers, salah satunya karena posisi Indonesia sebagai negara pengekspor komoditas

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan menguat berkat afirmasi peringkat kredit Indonesia oleh Lembaga Pemeringkat Kredit, Fitch Ratings, pada BBB (investment grade) dengan outlook stabil.

Rupiah ditutup menguat 21 poin atau 0,13 persen ke posisi Rp15.598 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.619 per dolar AS.

Dalam kajiannya di Jakarta, Jumat, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan Fitch menilai prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah tergolong baik karena memiliki nilai ekspor yang kuat.

"Indonesia memiliki posisi yang lebih baik dibandingkan negara-negara peers, salah satunya karena posisi Indonesia sebagai negara pengekspor komoditas," kata Ibrahim.

Dengan kinerja ekspor yang kuat dan pemulihan ekonomi domestik yang terus berlangsung, Fitch memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan mencapai 5,2 persen.

Baca juga: Bank Dunia prediksi ekonomi RI 2022 tumbuh 5,2 persen

Di sisi lain Fitch mengungkapkan Indonesia memiliki dua tantangan terkait dengan penerimaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan indikator struktural, seperti tata kelola yang dinilai masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara lain pada peringkat kredit yang sama.

Seperti halnya negara-negara lain, Indonesia saat ini juga menghadapi peningkatan imbal hasil obligasi negara dan pelemahan nilai tukar terhadap dolar AS.

Lalu Fitch memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 akan melambat menjadi 4,8 persen akibat pelemahan permintaan domestik dan eksternal, sebagai konsekuensi terjadinya kenaikan suku bunga dan normalisasi harga komoditas.

Meskipun pertumbuhan ekonomi semakin membaik, Ibrahim berpendapat Indonesia tidak boleh lengah dan berpuas diri, terutama di tahun depan yang memiliki banyak tantangan yang harus diwaspadai, serta pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Baca juga: Gubernur BI ingatkan RI harus waspada karena dunia masih bergejolak

"Untuk bisa memaksimalkan ekonomi domestik, diperlukan kolaborasi yang baik antara pemerintah dengan pihak swasta sehingga nantinya Indonesia tidak terlalu bergantung pada ekspor dan impor," ujarnya.

Untuk perdagangan awal pekan ia memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, namun ditutup menguat dalam rentang Rp15.570 per dolar AS sampai Rp15.650 per dolar AS.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah 7 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp15.626 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.575 per dolar AS hingga Rp15.640 per dolar AS.

Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi Rp15.617 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp15.630 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah ditutup melemah, tertekan dolar kuat usai Fed naikkan bunga



 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022